Bahlil Pilih Tunduk, Bukan Berebut: “Jangan Ambil yang Bukan Hak Kita”

Di tengah isu reshuffle, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia justru memilih menenangkan suasana dengan sikap bijak dan penuh hormat terhadap kewenangan Presiden

Menteri8 Views

Jakarta — Di tengah hiruk-pikuk isu reshuffle kabinet yang makin ramai dibicarakan jelang transisi pemerintahan, satu sikap tenang datang dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Di saat banyak elite politik mulai pasang ancang-ancang, Bahlil justru memilih mundur selangkah, menunjukkan teladan bahwa jabatan bukan untuk diperebutkan, tapi untuk diamanahkan.

Urusan kabinet itu urusan Al-mukarram Bapak Presiden Prabowo Subianto. Jangan kita mengambil bagian yang bukan hak kita, karena itu reshuffle hak prerogatif Bapak Presiden,” tegas Bahlil, usai menyerahkan hewan kurban di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (6/6/2025).

Sikap ini sontak menjadi perbincangan hangat. Tak sedikit rakyat yang melihat pernyataan Bahlil sebagai bentuk kedewasaan politik dan etika kepemimpinan. Di tengah kondisi politik yang sering memanas karena rebutan kursi, pernyataan Bahlil menjadi angin sejuk.

Tak hanya itu, Bahlil juga menepis isu-isu yang dianggap mengganggu suasana kebatinan umat Islam yang sedang merayakan Iduladha. Menurutnya, saat seperti ini bukan waktunya berspekulasi soal politik, melainkan merenungi makna pengorbanan dan keikhlasan.

Alhamdulillah hari ini kan kita rayakan kurban ya, kok temanya larinya jauh gitu ya,” bebernya sembari tersenyum.

Dalam semangat hari raya, Bahlil menyerahkan seekor sapi kurban seberat 1,2 ton sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk meneladani semangat Nabi Ibrahim yang tulus dan penuh iman.

Kita serahkan hewan kurban dulu, kita jalankan sunnatullah dan ajaran dari Nabi Ibrahim,” sambungnya, dikutip dari MetroTVNews.

Reshuffle Kabinet Masih Misteri

Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, turut angkat suara mengenai kemungkinan perombakan Kabinet Merah Putih. Ia tak menampik reshuffle mungkin saja terjadi.

Apakah akan ada reshuffle? Ya, reshuffle itu sesuatu yang mungkin saja terjadi. Tapi kapan dan siapa yang akan terkena reshuffle, itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden,” ujar Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

Hingga saat ini, belum ada sinyal resmi dari Presiden Prabowo terkait reshuffle kabinet. Namun narasi perombakan jajaran menteri terus mengemuka, terutama menjelang masa transisi menuju kabinet baru. Dalam konteks itu, pernyataan Bahlil menegaskan posisi Partai Golkar yang tetap mendukung stabilitas pemerintahan dengan menjunjung tinggi etika politik dan kewenangan konstitusional Presiden.

sumber: golkarpedia