Bahlil Ungkap Rencana PLTS ‘Raksasa’ di Tiap Desa, Proyek 100 GW Dibahas Bersama Presiden Prabowo!

Menteri ESDM Sebut Kapasitas Industri Nasional Terbatas, Keterlibatan Investor Asing Jadi Kunci Utama Transisi Energi

Menteri11 Views

RAKYATMENILAI.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencana ambisius pemerintah dalam percepatan transisi energi. Proyek besar ini, yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala raksasa di tingkat desa, telah dibahas dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto.

​Rencana ini dinilai sebagai langkah berani untuk membawa Indonesia menuju kemandirian energi yang lebih bersih. Bahlil mengatakan, pembahasan tersebut merupakan agenda prioritas yang langsung diarahkan oleh Presiden.

​”Tadi rapat pertama, habis itu dipanggil lagi kita bahas tentang percepatan untuk transisi energi,” kata Bahlil usai ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025), dilansir dari Kompas.com.

​Dalam keterangannya, Bahlil menjelaskan bahwa setiap desa nantinya akan memiliki PLTS dengan kapasitas besar, yaitu sekitar 1 hingga 1,5 megawatt (MW). Skala ini merupakan pendekatan yang lebih realistis dan terukur untuk pembangunan di tingkat desa.

​Dengan pola pembangunan tersebut, Bahlil mengungkapkan target total PLTS yang akan dibangun mencapai angka yang fantastis, yaitu sekitar 80 hingga 100 gigawatt (GW).

​“Kita mau bangun solar panel yang satu desa itu 1 sampai 1,5 gigawatt. Jadi ke depan itu kita akan bangun kurang lebih sekitar 80 sampai dengan 100 gigawatt,” ungkap Bahlil, dikutip dari CNBCIndonesia.com.

​Namun, Bahlil mengakui bahwa proyek sebesar ini memerlukan dukungan yang masif, terutama dari sisi investasi dan kapasitas produksi. Menurutnya, kapasitas industri panel surya dalam negeri saat ini masih sangat terbatas.

​”Pasti (melibatkan investor asing). Karena solar panel 100 gigawatt itu kan cukup besar. Sementara kapasitas industri kita di sini hanya satu tahun tidak lebih dari 5 gigawatt,” ucap Bahlil.

​Oleh karena itu, Bahlil menegaskan bahwa keterlibatan investor asing menjadi sebuah keharusan.

​Pemerintah akan berupaya mencari investor asing yang berminat dalam proyek ini dan bersedia berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha nasional.

​Nantinya, para investor asing ini dapat bekerja sama dengan pengusaha swasta nasional serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk di dalamnya adalah PLN. Kolaborasi ini diharapkan bisa memastikan proyek berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.

​Proyek ambisius ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pembangunan PLTS di tingkat desa diharapkan mampu meningkatkan pemerataan akses listrik dan mengurangi emisi karbon dari sektor energi, sekaligus menjadi pilar penting bagi kemandirian energi nasional.