Menteri Bahlil Pastikan Biodiesel B50 Siap Diterapkan Awal 2026, Uji Coba Lulus Tanpa Kendala

Menteri Investasi Bahlil: B50 Bisa Bebaskan Indonesia dari Impor Solar dan Hemat Devisa Rp 41 Triliun per Tahun

Menteri9 Views

RAKYATMENILAI.COM – Pemerintah Indonesia secara resmi memastikan bahwa program biodiesel B50 siap untuk diterapkan secara nasional mulai awal tahun depan. Kepastian ini disampaikan setelah uji coba teknis yang dilakukan menunjukkan hasil yang positif dan tidak menemukan kendala pada kendaraan.

​Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa program ini akan dimulai pada Januari 2026 sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi dan energi hijau.

​”Terkait dengan program B50 itu siap kita laksanakan di 2026, awal tahun (Januari). Program B50 ini sebagai salah satu dari program besar pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi dan juga green energy,” ungkap Bahlil, dilansir dari Beritasatu.com.

​Kesiapan ini didukung oleh hasil uji coba jalan yang baru saja diselesaikan. Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menyatakan bahwa uji coba yang melibatkan campuran 50% FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dan 50% diesel ini berjalan sukses.

​”Uji coba jalan B50 sudah selesai. Sudah tidak ada kendala dan aman,” kata Edi, seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Kunci Bebas dari Impor Solar

​Di samping manfaat teknis dan lingkungan, Bahlil menegaskan bahwa implementasi B50 adalah kunci untuk melepaskan ketergantungan Indonesia pada impor solar. Program ini dinilai sebagai terobosan yang akan memberikan dampak besar bagi stabilitas ekonomi nasional.

​Menurutnya, jika program B40 dan B50 diterapkan secara konsisten, Indonesia bisa terbebas dari impor solar. Hal ini akan menghemat devisa negara secara signifikan.

​“Terkait dengan program B40 maupun B50 ini kalau kita konsisten, ini bisa mengurangi impor solar kita bahkan bisa dibilang mendekati tidak impor solar lagi. Karena yang B40 saja itu bisa saving devisa kita US$2,5 miliar per tahun,” papar Bahlil, dilansir dari CNBCIndonesia.com.

​Dengan kurs saat ini, penghematan dari B40 saja setara dengan lebih dari Rp 41 triliun per tahun. Angka ini dipastikan akan melonjak drastis jika implementasi B50 berjalan mulus.

Langkah Strategis Menuju Energi Hijau

​Bahlil juga menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Peningkatan persentase campuran biodiesel menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya terbarukan.

​Saat ini, tim teknis tengah menyusun laporan akhir dari uji coba tersebut. Penerapan B50 secara nasional akan menunggu keputusan dari Presiden, yang didasarkan pada laporan teknis ini.

​Program ini ditargetkan mampu meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi, sekaligus menjadi pilar penting bagi kemandirian energi nasional.