JAKARTA, rakyatmenilai.com — Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa program pendidikan vokasi, kerja sama pelatihan, serta Program Magang Nasional merupakan bagian integral dari strategi besar untuk memperkuat fondasi industrialisasi di Indonesia.
Menperin Agus Gumiwang menegaskan bahwa keberhasilan industrialisasi sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompeten.
“Kita membutuhkan SDM industri yang kompeten, adaptif dan selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Program Vokasi Kemenperin, kolaborasi pelatihan lintas kementerian serta skema magang nasional merupakan bagian penting dari strategi memperkuat fondasi industrialisasi Indonesia,” ujar Menperin dalam keterangan resminya, Kamis (11/12/2025).
Antusiasme Luar Biasa: 104 Ribu Peserta Magang Terapkan UMP
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Doddy Rahadi, menjelaskan bahwa Program Magang Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto terbukti mendapat antusiasme luar biasa. Hingga batch tiga, program ini telah berhasil menyerap lebih dari 104 ribu peserta.
Doddy menyampaikan bahwa program magang ini memberikan pengalaman kerja bagi lulusan tahun pertama (fresh graduate) yang akan mendapatkan uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) di masing-masing daerah. Program ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesiapan lulusan sekaligus memperkuat ekosistem industri.
Selain Magang Nasional, kolaborasi pelatihan juga diperkuat untuk pasar global. BPSDMI Kemenperin bekerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan tenaga kerja terampil untuk diekspor.
Skema Ekspor SDM: Welder Bergaji Rp 90 Juta/Bulan
Doddy Rahadi mencontohkan hasil konkret dari kolaborasi pelatihan dengan P2MI tersebut. Pelatihan ini melibatkan 200 welder (juru las) dari Indonesia yang berhasil mendapatkan pekerjaan di Slovakia dengan pendapatan fantastis, mencapai Rp 90 juta per bulan.
“Kami selalu mengingatkan agar pendapatan yang mereka peroleh dikelola dengan baik dan disisihkan sebagai modal usaha ketika kembali ke tanah air,” ucap Doddy, dikutip dari Antaranews.
Ia berharap pekerja migran terampil ini nantinya dapat menjadi motor pembentuk wirausaha industri ketika kembali ke Indonesia.
BDI Yogyakarta: Menuju Center of Excellences
Untuk menopang kebutuhan SDM yang kompeten, Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, salah satu unit kerja di bawah BPSDMI, berkomitmen memperkuat diri sebagai pusat unggulan pengembangan SDM industri.
Kepala BDI Yogyakarta, Kunto Purwo Widagdo, menjelaskan bahwa lembaga ini memiliki mandat strategis untuk menyiapkan tenaga kerja kompeten di sektor penting, seperti plastik, alas kaki, furnitur, tekstil dan produk tekstil, serta alat kesehatan. Visi utama BDI Yogyakarta adalah menjadi Center of Excellences dalam penyiapan SDM industri kompeten pada tahun 2029.
“Kami terus memperluas kemitraan dengan industri dan lembaga pemerintah untuk memastikan seluruh program pelatihan benar-benar menjawab kebutuhan sektor manufaktur yang sedang berkembang pesat,” katanya.
(Sumber: Antaranews)






