Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 23 Jan 2025 07:31 WIB ·

Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!”


 Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!” Perbesar

Jakarta, rakyat menilai – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kerugian besar yang dialami Indonesia akibat impor minyak. Dalam pidatonya di acara peringatan HUT ke-65 MKGR di Hotel Shangri-La, Jakarta, Bahlil menyebut bahwa Indonesia kehilangan hingga Rp 500 triliun setiap tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan minyak nasional.

“Dengan kita mengalokasikan uang kurang lebih sekitar Rp 500 triliun yang bisa hilang per tahun untuk bisa membeli minyak. Ini juga salah satu kenapa nilai tukar Rupiah kita itu menurun terhadap Dolar,” ujar Bahlil dengan nada tegas, Minggu (19/1/2025).

Bahlil menjelaskan, konsumsi minyak Indonesia saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari. Namun, lifting minyak nasional anjlok ke level yang sangat rendah, hanya 590 hingga 600 ribu barel per hari. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta barel minyak setiap harinya untuk menutup kebutuhan domestik.

Dalam asumsi makro APBN 2025, pemerintah menargetkan lifting minyak bumi sebesar 605 ribu barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.005 ribu barel setara minyak per hari. Namun, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan target yang jauh lebih ambisius kepada Bahlil.

“Kami targetkan, tadi arahan bapak Presiden, di 2028-2029 lifting kita harus mencapai 1 juta barrel per day agar kita mampu untuk tidak melakukan impor minyak lagi pada tahun 2029,” tutur Bahlil.

Menurutnya, visi Presiden Prabowo ini menjadi langkah besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. “Di tahun 2029, Presiden Prabowo tidak mau lagi Indonesia impor minyak. Maka dari itu, lifting minyak harus digenjot sampai 1 juta barel per hari,” tegasnya.

Bahlil juga menambahkan bahwa kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menekan kerugian negara yang signifikan akibat impor minyak. Selain itu, peningkatan lifting minyak diyakini dapat memperbaiki posisi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang kian melemah akibat beban impor energi. Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan langkah strategis untuk mencapai target tersebut sesuai dengan arahan Presiden.

Sumber: golkarpedia.com

 

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketum Golkar Bahlil Lahadalia: ‘Saya 5 Tahun Jadi Sopir & Kondektur Angkot, Masih Perlu Diajarin Naik Angkutan Umum?’

4 February 2025 - 06:40 WIB

Bahlil Lahadalia: “Sesuai Arahan Presiden Prabowo, Minyak Mentah Tidak Diekspor, Harus Dimanfaatkan Kilang Dalam Negeri!”

30 January 2025 - 09:38 WIB

Meutya Hafid Lantik Raline Shah, ‘Mewakili Perempuan dan Edukasi Digital!’

15 January 2025 - 07:24 WIB

Agus Gumiwang: ‘Revisi Permendag Nomor 8/2024 Ini Angin Segar untuk Manufaktur, Kami Siap Bantu!

9 January 2025 - 09:34 WIB

Resmikan AI Center di Universitas Brawijaya, Meutya Hafid: ‘Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Targetkan 9 Juta di 2030!’

7 January 2025 - 19:06 WIB

Airlangga Hartarto: “PPN 12% Dibatalkan, Kebutuhan Pokok Tetap Bebas Pajak!

3 January 2025 - 21:25 WIB

Trending di Menteri