Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parpol · 23 Jan 2025 08:27 WIB ·

Idrus Marham Bela Menteri Bahlil: Survei Celios Tidak Objektif dan Menyesatkan!


 Idrus Marham Bela Menteri Bahlil: Survei Celios Tidak Objektif dan Menyesatkan! Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengecam survei yang dirilis oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) terkait kinerja menteri Kabinet Merah Putih. Idrus menyebut survei tersebut tidak objektif, terutama penilaian terhadap Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang ditempatkan sebagai salah satu dari 10 menteri dengan kinerja buruk dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Penilaian ini sangat tidak objektif dan sangat tidak realistis. Kami tidak hanya mengkritisi, tetapi juga menyesalkan karena hasil survei ini menyesatkan,” tegas Idrus dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Menurut Idrus, survei Celios hanya menilai kinerja Menteri ESDM pada satu sektor tertentu tanpa mempertimbangkan kompleksitas pekerjaan seorang menteri. Ia menilai metode yang digunakan jauh dari komprehensif dan tidak layak dijadikan dasar penilaian.

“Setelah kami pelajari, ternyata penilaian yang diberikan hanya pada sektor tertentu dan tidak dilihat dalam perspektif yang lebih menyeluruh. Secara objektif, survei ini tidak bisa dijadikan justifikasi,” ujar Idrus.

Lingkup Tugas Berat Menteri ESDM

Idrus menyoroti bahwa tugas Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM mencakup banyak sektor strategis, mulai dari minerba, migas, kelistrikan, hingga energi baru terbarukan. Celios dinilai tidak mempertimbangkan luasnya cakupan tersebut dalam penilaiannya.

“Kalau kita bicara tentang ESDM, di situ ada banyak Dirjen: ada Minerba, migas, kelistrikan, energi baru terbarukan, badan geologi, hingga pengembangan SDM. Ini pekerjaan yang tidak mudah dan harus dilihat secara holistik,” tambahnya.

Idrus juga menjelaskan bahwa kebijakan besar seperti transisi ke energi baru terbarukan sesuai Paris Agreement memerlukan waktu dan proses bertahap. Ia mengingatkan bahwa implementasi kebijakan ini memiliki dampak besar, terutama pada sektor batubara.

“Ini tidak bisa dilakukan seperti membalik telapak tangan. Ada implikasi luar biasa yang harus dipertimbangkan, terutama terkait batubara dan energi lainnya,” jelasnya.

Kritik Metodologi Survei Celios

Studi Celios menggunakan metode survei berbasis expert judgment, dengan panelis dari kalangan jurnalis yang dianggap memiliki akses langsung untuk menilai kinerja menteri. Lima indikator utama yang digunakan meliputi pencapaian program, kesesuaian kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan, tata kelola anggaran, dan komunikasi kebijakan.

Namun, Idrus menilai pendekatan ini tidak adil jika hanya menitikberatkan pada proyek yang belum tuntas tanpa mempertimbangkan dinamika internal kementerian dan tantangan yang dihadapi.

“Penilaian ini tidak melihat bagaimana kebijakan dirancang untuk jangka panjang. Jadi hasil survei seperti ini lebih pantas disebut sebagai opini, bukan kajian ilmiah yang valid,” pungkasnya.

Golkar Bela Ketua Umumnya

Sebagai kader Partai Golkar, Idrus Marham menegaskan bahwa partai akan terus mendukung Bahlil Lahadalia dalam menjalankan tugas beratnya sebagai Menteri ESDM. Ia menilai bahwa survei semacam ini justru memperlihatkan kurangnya pemahaman terhadap kompleksitas pekerjaan para menteri.

“Golkar berdiri teguh di belakang Bahlil. Kami percaya dengan kapasitas dan integritas beliau dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ESDM,” tutup Idrus.

Survei Celios memang mengundang berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Namun, bagi Golkar, Bahlil tetap menjadi representasi pemimpin muda yang mampu membawa perubahan besar bagi bangsa dan partai.

Sumber: golkarpedia.com

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ancaman Pembekuan dari Bahlil Lahadalia! SOKSI Sepakat Bersatu, Munas Bersama Dipercepat!

5 February 2025 - 08:00 WIB

Bahlil Lahadalia Kumpulkan Pengurus Golkar: ‘Dukung Penuh Presiden Prabowo, Ini Perintah Saya!’

4 February 2025 - 07:04 WIB

Ilham Arief Sirajuddin Siap Gantikan Taufan Pawe Pimpin Golkar Sulsel: ‘Tidak Ada Persaingan, Hanya Musyawarah!’

30 January 2025 - 08:33 WIB

Yuddy Chrisnandi: ‘Gibran Harusnya Bergabung Golkar Sejak Jadi Cawapres!’

20 January 2025 - 18:55 WIB

Maman Abdurrahman Pimpin Ketua DPD I Golkar Terpopuler Versi Golkarpedia Desember 2024! Melki Laka Lena Tergeser!

7 January 2025 - 20:57 WIB

Bahlil Lahadalia: “Kami Tidak Akan Biarkan Perempuan Golkar Terabaikan, Ini Janji Saya!

21 December 2024 - 06:16 WIB

Trending di Parpol