Dave Laksono: Indonesia Tak Boleh Diam Saat Netanyahu Tolak Negara Palestina

30 Tahun Perjuangan Palestina Dipertaruhkan, DPR Dorong Tekanan Diplomatik Lebih Keras

Parlemen20 Views

JAKARTA, RakyatMenilai.com – Dunia kembali diguncang oleh pernyataan keras Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang bersumpah tidak akan pernah ada negara Palestina. Pernyataan itu sontak memicu reaksi internasional, termasuk dari Indonesia.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak boleh berdiam diri menghadapi sikap Israel yang terang-terangan menolak solusi dua negara.

“Indonesia tidak boleh diam ketika nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan diinjak-injak,” ujar Dave Laksono, Minggu (14/9/2025), dikutip dari Detik.com.

Menurut Dave, sikap Netanyahu merupakan bentuk pengingkaran terhadap prinsip-prinsip dasar perdamaian internasional serta resolusi-resolusi PBB yang selama ini menjadi fondasi perjuangan Palestina.

“Pernyataan itu tidak hanya memperpanjang penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan secara lebih luas,” tegasnya.

Politikus Fraksi Partai Golkar ini menekankan bahwa konsistensi Indonesia dalam membela Palestina adalah amanat konstitusi dan bagian dari politik luar negeri bebas-aktif yang diwariskan para pendiri bangsa.

Dave juga menyebutkan bahwa dunia internasional harus melihat lebih serius upaya Israel yang terus memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat. Hal ini, menurutnya, jelas bertentangan dengan hukum internasional.

“Ini saatnya komunitas internasional meningkatkan tekanan diplomatik dan memperkuat solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina,” lanjut Dave.

Sebelumnya, Netanyahu dalam acara peresmian proyek permukiman di Maale Adumim, Tepi Barat, dengan lantang berkata: “Kami akan memenuhi janji kami bahwa tidak akan ada negara Palestina, tempat ini milik kami.” (AFP, 12/9/2025).

Netanyahu bahkan menegaskan akan melipatgandakan populasi pemukim Yahudi di wilayah pendudukan tersebut, dengan alasan menjaga “warisan” dan “keamanan” Israel.

Reaksi keras juga muncul dari sejumlah negara Barat. Inggris, misalnya, telah menyatakan kemungkinan mengakui Palestina di PBB jika Israel tetap menolak gencatan senjata di Gaza.

Bagi Dave Laksono, ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk berdiri di garis depan diplomasi internasional. “Kita harus bergandengan tangan dengan negara-negara yang memiliki komitmen sama agar perjuangan Palestina tidak semakin terpinggirkan,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa isu Palestina bukan hanya tentang geopolitik, melainkan tentang martabat dan kemanusiaan. “Setiap generasi bangsa ini sudah bersuara untuk Palestina. Jangan sampai generasi kita justru melemah,” pungkasnya.