Meutya dan Nusron Serempak Bentengi Bahlil Lahadalia, Isu Munaslub Dituding Upaya Pecah Belah Partai

Waketum Golkar Sebut Isu Dibuat untuk Pecah Soliditas, Tegaskan Bahlil Tengah Sibuk Tuntaskan Musda 38 Provinsi

Parpol, Trending242 Views

JAKARTA, RakyatMenilai.com – Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang kembali menerpa Partai Golkar mendapat bantahan keras dari dua petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut. Uniknya, bantahan ini datang dari dua menteri yang juga merupakan kader senior Golkar, yakni Meutya Hafid dan Nusron Wahid. Keduanya sepakat menepis kabar tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk memecah belah.

Meutya Hafid, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar dan Menteri Komunikasi Digital, menjelaskan bahwa isu Munaslub ini disebarkan dan ditujukan untuk mengganggu soliditas partai.

Padahal, menurut Meutya, Partai Golkar saat ini tengah fokus penuh mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik di eksekutif maupun legislatif.

“Partai Golkar tengah fokus mengawal berbagai kebijakan dan program Presiden Prabowo Subianto. Kami ingin seluruh program Bapak Presiden dapat berdampak langsung ke masyarakat serta tersampaikan dengan baik. Tidak ada rencana untuk mengadakan Munaslub,” ujar Meutya kepada wartawan.

Ia menegaskan, munculnya isu ini patut dicurigai sebagai manuver politik dari luar yang tidak menginginkan Golkar tetap solid.

“Munculnya isu mengenai Munaslub dan isu lain yang beredar kemungkinan untuk memecah Partai Golkar yang tengah solid untuk mendukung dan mengawal program Presiden Prabowo Subianto di eksekutif maupun legislatif,” kata Meutya.

Bahkan, ia meyakini seluruh kader Golkar, dari pusat hingga tingkat desa, tengah fokus mengawal program-program Presiden yang berdampak positif bagi masyarakat.

Meutya juga menambahkan bahwa Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, saat ini justru tengah disibukkan dengan agenda konsolidasi partai di tingkat daerah.

“Ketua Umum Partai Golkar Pak Bahlil Lahadalia menargetkan seluruh Musda untuk 38 provinsi dapat selesai akhir tahun 2025 ini. Sehingga tidak ada hubungannya dengan Munaslub atau isu-isu lain yang berkembang,” tegas Meutya.

Terpisah, Nusron Wahid, Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri ATR/BPN, turut membantah isu Munaslub.
Nusron menyebut bahwa isu tersebut tidak pernah dibicarakan di lingkungan internal partai maupun di Istana.

“Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang masalah isu munaslub,” ujar Nusron.

Kompaknya dua tokoh Golkar yang juga menteri di kabinet ini mengirimkan sinyal yang sangat jelas. Mereka ingin menegaskan bahwa di saat partai-partai lain mungkin masih dalam masa transisi, Golkar sudah solid dan fokus pada kerja nyata.

Bantahan yang berulang dan datang dari berbagai tokoh kunci ini seolah menjadi pesan tegas kepada pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas internal. Bahwa soliditas Golkar tidak akan mudah dipecah oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Sumber: detik

Related Posts

Don't Miss