Misteri Bakmi Jawa Solo: Saat Tiga Kekuatan Kumpul, Ada ‘Resep Rahasia’ di Balik Kehangatan?

Presiden Prabowo, Mantan Presiden Jokowi, dan Wakil Presiden Gibran Kumpul Semeja Makan Bakmi Jawa di Solo pada 20 Juli 2025; Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, Termasuk Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Turut Hadir dalam Momen Penuh Kehangatan.

Presiden605 Views

SOLO, RAKYATMENILAI.COM – Sebuah adegan langka, namun penuh makna, tersaji di sebuah sudut sederhana Kota Solo. Pada Minggu malam, 20 Juli 2025, warung Bakmi Jowo Bu Citro di Jalan Pulanggeni menjadi saksi bisu pertemuan puncak tiga figur paling berpengaruh di Republik ini: Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden RI ke-7 Joko Widodo, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka duduk semeja, menyantap bakmi Jawa, seolah membuang jauh-jauh sekat protokoler dan hingar-bingar kekuasaan.

Momen itu dimulai ketika Joko Widodo telah lebih dulu tiba. Tak lama berselang, Presiden Prabowo bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bergabung. Suasana kian lengkap saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tiba. Ketiganya memilih sudut kiri ruang makan, seolah ingin menyepi dari hiruk pikuk, namun tetap tak luput dari sorotan publik—meski awak media tak diizinkan mendekat terlalu jauh.

Pertemuan ini bukan tanpa latar belakang. Sebelumnya, Presiden Prabowo dan Gibran baru saja menghadiri penutupan Kongres PSI 2025 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setelah itu, Prabowo juga menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Jokowi sebelum akhirnya “mendarat” di warung bakmi legendaris ini.

Yang menarik, pertemuan puncak ini juga diiringi kehadiran para ‘punggawa’ Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri terlihat mendampingi, termasuk Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS) Aris Marsudiyanto.

Dan tak ketinggalan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, turut tampak dalam rombongan ini. Kehadiran para menteri, terutama Bahlil dengan posisi strategisnya di partai politik, seolah menegaskan bahwa di balik kesederhanaan bakmi, ada banyak “urusan negara” yang mungkin saja turut dibincangkan, atau setidaknya, diserap dalam suasana santai tersebut.

Suasana makan malam itu berlangsung hampir dua jam, dengan iringan musik keyboard yang menambah kehangatan. Beberapa menteri, seperti Prasetyo Hadi, Sugiono, dan Giring, bahkan “menghibur” publik dengan menyanyikan lagu. Sebuah gambaran yang menunjukkan bahwa di balik kekakuan birokrasi, para pemimpin juga bisa menikmati momen santai, layaknya rakyat biasa.

Setelah makan malam yang “penuh misteri” itu, Presiden Prabowo meninggalkan lokasi sekitar pukul 23.05 WIB, diantar oleh Gibran dan Jokowi. Disusul kemudian, Gibran dan Jokowi juga meninggalkan warung tersebut dengan satu mobil.

Pertemuan bakmi Jawa ini, bagi sebagian pengamat, bukan sekadar santap malam biasa. Ini adalah sebuah “orkestrasi politik” yang halus, di mana pesan-pesan penting bisa disampaikan tanpa perlu podium resmi. Atau mungkin, ini memang hanya tentang semangkuk bakmi hangat yang kebetulan disantap oleh tiga tokoh besar dan para pembantunya. Hanya waktu yang akan menjawab, “ada apa gerangan di balik kehangatan sederhana Bakmi Jawa ini?”

sumber: Detik dan Antara

Related Posts

Don't Miss