Jakarta, rakyatmenilai.com — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mencuri perhatian publik dengan perubahan logo partai. Dalam waktu dekat, PSI akan mengumumkan secara resmi logo baru bergambar gajah berkepala merah dalam Kongres Rakyat yang digelar di Solo.
Perubahan ini mengundang banyak tafsir politik, terutama karena momentum dan simbol yang digunakan dinilai sarat makna.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut bahwa perubahan logo PSI adalah langkah strategis.
“Pertama, penyegaran; kedua, mencari positioning supaya pemilih makin kenal, suka, dan memilih PSI,” ujar Adi. [sumber: Detik]
Adi juga menyebut desain logo baru PSI tampaknya ingin mempertebal citra PSI sebagai partai yang dekat dengan Presiden Joko Widodo. Ia menyoroti bentuk huruf “P” yang lebih terbuka sebagai sinyal keterbukaan dan inklusivitas.
“Sepertinya ingin mempertebal PSI partainya Jokowi…” lanjut Adi. [sumber: Detik]
Warna merah pada kepala gajah di logo baru PSI juga memicu spekulasi keterkaitan dengan PDIP, partai lama yang selama ini identik dengan Presiden Jokowi.
Logo bergajah hitam berkepala merah itu mulai dipasang di sejumlah ruas jalan dan kantor PSI di Solo sejak akhir pekan lalu. Publik mulai memperbincangkan perubahan ini bahkan sebelum diumumkan secara resmi.
Dari sisi desain, pakar visual dari ISI Solo, Basnendar Herry Prilosadoso, mengatakan logo PSI yang baru memenuhi unsur visual yang kuat dan komunikatif.
Basnendar menilai gajah merepresentasikan karakter kuat, bersahabat, dan berwibawa, yang cocok dengan segmentasi PSI sebagai partai anak muda yang aktif.
Basnendar juga menyebut warna merah dan hitam merepresentasikan keberanian, ketegasan, dan keinginan untuk tampil dominan dalam peta politik nasional.
Ia menggarisbawahi bahwa perubahan logo seperti ini bisa menjadi awal dari repositioning partai di tengah lanskap politik yang sedang mencari bentuk baru pasca Pilpres.
Sementara itu, Adi Prayitno menilai upaya PSI ini bisa dibaca sebagai langkah strategis untuk merebut simpati pemilih PDIP yang loyal pada Jokowi, di tengah dinamika internal PDIP pasca Pilpres.
Penggunaan simbol gajah juga mengundang perbandingan dengan Partai Republik di Amerika Serikat yang juga menggunakan simbol serupa, meski maknanya sangat berbeda dalam konteks Indonesia.
PSI sendiri belum memberikan keterangan resmi soal makna simbol gajah berkepala merah ini, namun logo tersebut sudah digunakan secara terbuka menjelang Kongres Rakyat.
Logo lama PSI yang identik dengan bunga mawar merah kini tak lagi muncul dalam atribut terbaru partai tersebut.
Ketua DPP PSI, Ariyo Bimmo, menyatakan bahwa perubahan logo akan menjadi bagian penting dari agenda Kongres Rakyat di Solo.
Beberapa pengamat menyebut bahwa langkah PSI ini bisa membuka ruang dialog baru dengan konstituen muda yang selama ini mencari alternatif partai politik dengan identitas kuat.
Namun, tetap menjadi perhatian publik bagaimana PSI menjelaskan filosofi dan konsistensi dari perubahan ini dalam kerja politik ke depan.
Perubahan logo bukan hanya soal estetika, tapi soal arah komunikasi politik dan representasi nilai-nilai yang ingin diusung oleh partai tersebut.
Dengan basis pemilih muda yang terus berkembang, citra visual PSI akan berpengaruh besar dalam memperkuat keterikatan emosional dengan simpatisannya.
Simbol boleh berubah, tetapi nilai dan tindakan akan tetap menjadi penentu keberlanjutan politik PSI dalam peta nasional.







