JAKARTA — Di tengah ketegangan polemik pertambangan di Raja Ampat, sosok Bahlil Lahadalia kembali menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pejabat negara, tetapi pemimpin yang berpihak. Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menegaskan bahwa langkah Bahlil mencabut izin empat perusahaan tambang nikel adalah bukti konkret keberanian dan nasionalisme sejati.
“Pak Prabowo menyampaikan paradigma sekarang ini adalah paradigma kerakyatan, karena itu apabila bicara tentang rakyat maka tidak akan pernah mundur dan ini sejalan dengan tagline Partai Golkar bahwa suara rakyat suara Golkar,” ujar Idrus, Jumat (13/6) di Jakarta.
Idrus menilai tindakan Bahlil yang langsung turun ke lokasi tambang di Papua Barat Daya—bukan hanya sebagai Menteri ESDM, tapi sebagai Ketua Umum Partai Golkar—merupakan bentuk tanggung jawab moral seorang negarawan.
“Turunnya Ketua Umum DPP Partai Golkar merupakan pencerminan dari nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme,” katanya.
Lebih jauh, Idrus juga mengapresiasi cara Bahlil yang memilih berdialog dengan masyarakat, menemui aktivis lingkungan, dan tak segan mendatangi warga yang kecewa dan marah.
“Ya, kalau pun rakyat marah, harus didatangi dan yang paling penting lagi bahwa kalau ada masalah jangan lempar masalah dan jangan cuci tangan,” tambahnya penuh makna.
sumber: jpnn.com
