Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 27 Dec 2023 17:47 WIB ·

Kala Menteri Agama Berulang Kali Sebut Angka 2 dan Berada di Tengah-tengah


 Kala Menteri Agama Berulang Kali Sebut Angka 2 dan Berada di Tengah-tengah Perbesar

Mataram, Rakyat Menilai –– Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berulang kali mengucapkan angka dua dalam sambutannya saat acara Pengukuhan Relawan Moderasi Beragama dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (26/12/2023). Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu juga mengimbau kepada para relawan untuk selalu berada di tengah-tengah.

Yaqut hampir lima kali menyinggung angka dua. Para peserta yang hadir tampak memberikan tepuk tangan saat dia mengulangi kalimat angka dua.

“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Kakanwil maupun oleh Pak Sekda. Saya pendek saja saya hanya ingin menyampaikan dua hal. Saya hanya ingin menyampaikan dua hal,” kata Gus Yaqut diikuti tepuk tangan oleh ribuan relawan moderasi beragama NTB yang hadir.

“Kok tepuk tangan? Saya belum ngomong, saya baru akan menyampaikan dua hal,” sambung Gus Yaqut sembari tertawa ringan.

Dua hal yang dimaksud Gus Yaqut adalah penekanannya tentang tugas relawan moderasi beragama yang tidak mudah. Kedua, Gus Yaqut menyebut bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat. Ia pun berulang kali menekankan kepada relawan untuk selalu berada di tengah-tengah.

“Moderasi itu tidak mudah. Harus selalu berada dalam posisi di tengah, harus selalu di tengah. Tidak boleh ikut yang kiri, tidak boleh ikut yang kanan. Harus ada di tengah-tengah itu moderasi. Paham?” kata Yaqut.

“Apalagi relawan moederasi. Pasti tidak ada bayarannya, tidak ada gajinya tetapi harus berada di tengah mengikuti arahan pimpinan. Begitu ya?” imbuhnya.

Menurut Yaqut, saat ini ada dua kutub yang saling tarik menarik di Indonesia, yakni kutub ekstrem di satu sisi dan kutub liberal di sisi yang lain.

“Kita tidak boleh terlalu ekstrem, juga tidak boleh terlalu liberal. Kita harus sekali lagi berada di tengah-tengah. Yang menjadi moderasi antara dua kutub yang berbeda secara diametral,” kata Yaqut.

“Dua hal ini yang ingin saya sampaikan, tidak lebih. Hanya dua,” sambungnya.

Artikel ini telah tayang di detik(dot)com, Klik untuk baca!

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!”

23 January 2025 - 07:31 WIB

Meutya Hafid Lantik Raline Shah, ‘Mewakili Perempuan dan Edukasi Digital!’

15 January 2025 - 07:24 WIB

Agus Gumiwang: ‘Revisi Permendag Nomor 8/2024 Ini Angin Segar untuk Manufaktur, Kami Siap Bantu!

9 January 2025 - 09:34 WIB

Resmikan AI Center di Universitas Brawijaya, Meutya Hafid: ‘Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Targetkan 9 Juta di 2030!’

7 January 2025 - 19:06 WIB

Airlangga Hartarto: “PPN 12% Dibatalkan, Kebutuhan Pokok Tetap Bebas Pajak!

3 January 2025 - 21:25 WIB

Kominfo Resmi Jadi Komdigi! Meutya Hafid: ‘Logo Baru Ini Lambang Kolaborasi dan Era Digital Indonesia

28 December 2024 - 18:16 WIB

Trending di Menteri