Ketum KPMDI Marlinda Irwanti Luncurkan Buku Kupas Komunikasi Politik di Era Digital

Soroti Polarisasi dan Disinformasi, Marlinda Tegaskan Mengelola Komunikasi di Arena Digital Bukan Pilihan, tapi Keharusan Strategis

Perempuan173 Views

JAKARTA, RakyatMenilai.com – Ketua Umum Korps Perempuan Majelis Dakwah Islam (KPMDI), Marlinda Irwanti Poernomo, resmi meluncurkan buku terbarunya yang berjudul “Mengupas Strategi Komunikasi Politik di Era Digital”. Acara peluncuran buku yang berlangsung hangat ini digelar di Aula Kantor DPP Partai Golkar lantai 2, Jakarta, Kamis (16/10), pukul 11.00–13.00 WIB.

​Peluncuran buku ini turut dihadiri sejumlah tokoh politik dan akademisi sebagai narasumber, di antaranya Anggota Komisi XIII DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa, Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Yuddy Chrisnandi, serta Ketua Dewan Etik DPP Partai Golkar Prof. Mohammad Hatta.

​Dalam sambutannya, Marlinda menjelaskan bahwa dorongan untuk menulis buku ini muncul dari kegelisahan mendalam atas transformasi radikal dalam lanskap komunikasi politik, baik di Indonesia maupun global. Ia menyoroti fenomena politik digital yang melahirkan ruang komunikasi baru yang sangat dinamis, cepat, namun sarat tantangan.

​“Komunikasi politik adalah jantung dari sistem demokrasi. Ia adalah proses dimana visi para pemimpin, aspirasi warga, dan realitas kebijakan bertemu, bernegosiasi, dan membentuk arah suatu bangsa. Namun dalam beberapa dekade terakhir, proses ini telah mengalami transformasi radikal,” ungkap Marlinda.

​Ia menyoroti bagaimana ledakan informasi, fragmentasi audiens, dan kecepatan media sosial kini menciptakan ekosistem komunikasi politik yang lebih bising dan sering kali membingungkan. Di tengah arus informasi yang deras tersebut, Marlinda menegaskan:

​“Mengelola komunikasi di tengah arena yang penuh tantangan ini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan strategis.”

 

​Melalui karyanya, “Manajemen Komunikasi Politik: Strategi, Taktik, dan Etika di Era Digital”, Marlinda berupaya menawarkan pandangan komprehensif tentang bagaimana komunikasi politik dapat dikelola secara cerdas dan beretika di tengah revolusi digital. Seperti dikutip Golkarpedia.com, buku ini disusun sebagai respons terhadap dinamika politik kontemporer, di mana komunikasi tidak hanya sekadar alat penyampai pesan, tetapi juga arena pertarungan gagasan dan pengaruh yang menentukan arah kebijakan publik.

​Marlinda menekankan bahwa kehadiran teknologi digital membawa dua sisi kontras: di satu sisi membuka ruang partisipasi publik yang lebih luas, namun di sisi lain menghadirkan tantangan serius berupa disinformasi, polarisasi opini, dan krisis etika komunikasi. Oleh karena itu, ia mendorong agar setiap pelaku politik, akademisi, maupun praktisi mampu membangun pendekatan yang strategis dan bertanggung jawab dalam mengelola pesan publik.

​Buku ini dirancang sebagai rujukan penting bagi praktisi politik, konsultan, mahasiswa, dan masyarakat luas. Isinya tidak hanya memuat kerangka teori, melainkan juga studi kasus aktual, panduan taktis, hingga isu-isu mutakhir seperti etika digital, politik citra, komunikasi berbasis data, dan peran kecerdasan buatan dalam pembentukan opini publik.

​“Komunikasi politik di era digital bukan hanya soal bagaimana kita berbicara, tetapi bagaimana kita mendengar, menimbang, dan bertanggung jawab atas setiap pesan yang kita sampaikan,” pungkas Marlinda, berharap karyanya dapat menjadi jembatan nilai dan gagasan antara rakyat dan pemimpinnya.