Jakarta, rakyatmenilai.com – Wacana penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden ke-2 RI, Soeharto, kembali mengemuka dan mendapat dukungan penuh dari Partai Golkar. Tak main-main, partai beringin ini menilai Soeharto memiliki jasa besar yang tak terbantahkan dalam sejarah pembangunan bangsa.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar, **Nurul Arifin**, menegaskan bahwa partainya sepenuhnya mendukung usulan ini. “Kami dari Partai Golkar mendukung penuh penganugerahan gelar kepahlawanan untuk Pak Harto. Beliau berjasa besar menjaga stabilitas nasional dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi yang membawa Indonesia ke era kemajuan,” ujar Nurul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/10).
Menurut Nurul, Soeharto adalah tokoh sentral yang memimpin selama 31 tahun (1967-1998), berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, membangun infrastruktur, dan mencapai swasembada beras. Prestasi ini bahkan membuatnya dijuluki “Bapak Pembangunan Indonesia” melalui Tap MPR Nomor V/MPR/1983. Dukungan Golkar untuk Pak Harto bukanlah barang baru; sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo juga pernah menyuarakan hal serupa saat menjabat Ketua MPR RI.
40 Nama Diajukan, Siapa Saja yang Berpeluang?
Di sisi lain, proses penganugerahan gelar Pahlawan Nasional sedang berjalan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah menyerahkan berkas usulan 40 nama tokoh kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan (GTK), Fadli Zon, di Kantor Kementerian Kebudayaan pada Selasa (21/10/2025).
“Usulan ini mencakup nama-nama tokoh yang telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang memenuhi syarat sejak lima atau enam tahun lalu, dan ada pula yang baru diputuskan tahun ini,” jelas Saifullah.
Daftar 40 nama tersebut cukup mengejutkan dan beragam, mencerminkan spektrum sejarah bangsa yang luas. Selain nama Soeharto, beberapa tokoh besar yang turut diusulkan adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh legendaris Marsinah, ulama terkemuka Syaikhona Muhammad Kholil, KH Bisri Syansuri, KH Muhammad Yusuf Hasyim, serta dua jenderal purnawirawan berdedikasi, M. Jusuf dan Ali Sadikin.
Ketua Dewan GTK, Fadli Zon, memastikan proses seleksi akan segera dimulai. “Rencananya besok kami akan bersidang bersama Tim Dewan Gelar. Setelah itu, hasilnya akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia,” kata Fadli.
Masyarakat tentu menanti dengan cemas, siapa saja di antara 40 nama besar ini yang akan menyandang gelar Pahlawan Nasional. Perdebatan dan diskusi pasti akan mewarnai proses ini, mengingat sosok-sosok yang diusulkan memiliki jejak sejarah dan pandangan yang beragam di mata publik. Rakyat menilai, penantian ini akan menarik!







