Jakarta, rakyat menilai– Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyoroti melemahnya peran Bulog dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa Bulog kini tidak lagi memiliki kewenangan penuh untuk mengatur pasokan beras, hanya bertindak sebagai pelaksana kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Pernyataan ini disampaikan Firman sebagai respons atas ditemukannya sisa beras impor yang rusak dan berkutu di gudang Bulog. Ia menilai situasi ini terjadi karena Bulog tidak memiliki otoritas untuk bertindak secara independen dalam pengelolaan pangan nasional.
“Saya bukan membela Bulog ya, tapi saat ini fungsinya sudah berubah. Bulog bukan lagi regulator dan eksekutor seperti dulu. Sekarang, kalau disuruh impor ya impor, masukin gudang ya masukin, kalau diperintah dikeluarkan ya dikeluarkan. Yang punya otoritas itu Bapanas melalui kebijakan Rakortas yang dipimpin Menko Pangan. Tapi kalau ada masalah, kok Bulog yang selalu disalahkan?” tegas Firman, Kamis (19/3/2025), dikutip dari RRI.
Firman menekankan bahwa penguatan kembali peran Bulog bukan hanya keinginannya, tetapi juga bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional.
“Inilah yang diinginkan oleh Presiden Prabowo, agar Bulog dikembalikan lagi seperti dulu sebagai regulator dan eksekutor. Dengan begitu, mata rantai pasok yang terlalu panjang bisa dihapuskan. Jangan sampai beban ini hanya ditanggung Bulog dan pemerintah!” jelasnya.
Menurut Firman, reformasi kelembagaan Bulog sangat mendesak agar tidak terus-menerus menjadi pihak yang disalahkan dalam persoalan pangan. DPR pun terus mendorong transformasi ini agar Bulog kembali menjadi benteng utama ketahanan pangan nasional.
sumber: golkarpedia







