Gde Sumarjaya Linggih: Jangan Biarkan Politik Dipenuhi yang Berkomitmen Rendah, Ayo Milenial dan Gen Z Gabung Golkar!

DPD I Partai Golkar Bali Tepis Stigma Politik Kotor, Klaim Reformasi Diri untuk Gandeng Milenial dan Gen Z

Parpol592 Views

DENPASAR, RakyatMenilai.com – Sebuah gebrakan politik datang dari Pulau Dewata, di mana Ketua DPD Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih, mulai menepati janjinya untuk membuka ruang lebar bagi anak muda.

Dalam sebuah kampanye rekrutmen terbuka, ia secara langsung membidik kalangan Milenial dan Generasi Z untuk masuk ke dalam partai, dengan tujuan yang lebih besar: mematahkan stigma “politik itu kotor” dan mengembalikan kepercayaan publik.

Inisiatif ini ditandai dengan tersebarnya selebaran digital di media sosial yang mengundang para pemuda untuk bergabung. Isi pesannya sangat langsung dan persuasif, mencoba menyentuh idealisme anak muda.

“Kami percaya masa depan Bali dan Indonesia butuh anak muda yang berani, cerdas, dan peduli. Kini Partai Golkar Bali membuka ruang seluas-luasnya untuk kamu yang ingin bertumbuh, belajar, dan ikut membangun masa depan lewat jalan politik,” demikian isi pesan yang beredar, mencoba menanamkan narasi bahwa politik adalah jalan perubahan.

Golkar Bali juga menjanjikan berbagai keuntungan bagi anak muda yang bersedia mendaftar. Mulai dari wadah pengembangan diri, jejaring luas, ruang belajar politik yang santun, hingga kesempatan berkarya nyata untuk daerah. Ini adalah tawaran yang dirancang untuk menarik minat mereka yang haus akan pengalaman dan kontribusi nyata.

Perekrutan ini menargetkan spektrum anak muda yang luas, mulai dari pelajar, mahasiswa, wirausaha, kreator digital, hingga aktivis sosial. Semua diundang untuk ambil peran dalam perubahan. Slogan “Milenial dan Gen Z Bali, waktunya kamu ambil peran!” menjadi penutup yang menguatkan ajakan tersebut.

Ketika dimintai tanggapan, Gde Sumarjaya Linggih atau akrab disapa Demer, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bukti nyata Golkar sebagai partai yang terbuka. Komitmen untuk mengajak anak muda bergabung dalam kepengurusan menjadi prioritas utamanya, terutama karena demografi kini didominasi oleh kalangan Milenial dan Gen Z.

“Kami mulai sampaikan ke kawula muda, Generasi Milenial dan Gen Z untuk lebih peduli dan perhatian terhadap politik. Jadi supaya mereka juga paham bahwa tidak selamanya politik itu kotor,” cetus anggota Komisi VI DPR RI itu.

Demer menuturkan bahwa selama ini banyak kritik yang menuding politisi identik dengan perilaku kotor, sebuah stigma yang membuat banyak anak muda enggan masuk politik. Namun, baginya, sikap tersebut justru akan merugikan bangsa.

Ia secara tegas menekankan sebuah poin penting yang menjadi inti dari argumennya. “Ketika yang berkomitmen kuat tidak mau masuk politik, maka yang berkomitmen rendah yang akan mengisi ruang-ruang tersebut. Dan, yang berkomitmen kuat tidak pernah jadi bagian dari kekuatan untuk menentukan kebijakan,” tegasnya.

Pernyataan ini adalah sebuah tamparan keras bagi anak muda yang hanya bisa mengkritik tanpa mau ambil bagian. Ia ingin mendorong mereka untuk menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton yang pasif.

Lebih lanjut, Demer menjelaskan bahwa untuk memasifkan rekrutmen ini, Golkar menggunakan media sosial dan menggelar pelatihan yang masuk ke kampus-kampus. Ia meyakini bahwa Golkar memiliki banyak kader kompeten yang bisa menjadi mentor.

Terkait masih adanya pandangan bahwa Golkar perlu bertransformasi, Demer dengan percaya diri menepisnya. Ia mengklaim bahwa Golkar sudah jauh melampaui tahap tersebut.

“Padahal Golkar itu sudah reformasi diri, tidak sebatas transformasi. Karena itu saya mengajak kelompok anak muda segera masuk Golkar, supaya lebih paham bagaimana Golkar sangat adaptif terhadap perubahan,” paparnya memungkasi.

Langkah ini adalah sebuah perjudian politik yang menarik. Jika berhasil, Golkar Bali akan mendapatkan energi baru dari anak muda. Jika tidak, ia akan menjadi pengingat bahwa merekrut anak muda di era digital bukan hanya soal membuka pintu, melainkan juga soal memenangkan hati dan kepercayaan mereka yang sering kali sinis terhadap politik lama.

Sumber: golkarpedia

Related Posts

Don't Miss