Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Opini · 29 Dec 2024 18:02 WIB ·

Jokowi Didepak PDIP, Partai Golkar Jadi Pelabuhan Baru? Begini Peluangnya!


 xr:d:DAE8AyKujns:3502,j:140032614561496855,t:24030811 Perbesar

xr:d:DAE8AyKujns:3502,j:140032614561496855,t:24030811

Rakyat Menilai – Keputusan mengejutkan PDI Perjuangan (PDIP) mencopot keanggotaan Joko Widodo (Jokowi) memunculkan berbagai spekulasi. Akankah Presiden ke-7 Republik Indonesia ini membentuk partai baru, atau memilih bergabung dengan partai besar lain? Salah satu kemungkinan yang mengemuka adalah bergabungnya Jokowi dengan Partai Golkar. Apa kalkulasinya, dan bagaimana dampaknya bagi kedua belah pihak?

Sarmuji: Jokowi dan Golkar Tak Ada Hambatan
Sinyal keterbukaan Golkar terhadap Jokowi terlihat dari pernyataan Muhammad Sarmuji, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
“Tidak ada hambatan komunikasi maupun politik seandainya Jokowi mau masuk menjadi anggota Partai Golkar. Sampai saat ini, komunikasi berjalan dengan baik antara Golkar dan Jokowi,” ungkapnya (Kompas.com, 12/12/2024).

Golkar: Opsi Rasional untuk Jokowi?

Bergabung dengan Golkar tampak lebih rasional bagi Jokowi dibandingkan mendirikan partai baru. Golkar memiliki rekam jejak solid, tak pernah keluar dari dua besar sejak Pemilu Reformasi pertama. Dengan 18% kursi DPR (102 kursi) dan dominasi di 14 provinsi pada Pemilu 2024, Golkar menjadi magnet politik yang menjanjikan.

Keunggulan Golkar tak hanya terlihat di tingkat nasional. Dengan 2.521 kursi DPRD kabupaten/kota dan peningkatan dominasi di provinsi, Golkar menawarkan jaringan yang kuat. Stabilitas internal partai yang berbasis sistem, bukan figur, juga membuatnya berbeda. “Di Golkar, Jokowi bisa membangun posisi politik tanpa harus menghadapi dominasi tokoh hegemonik,” kata seorang pengamat politik.

Manuver Jokowi: Eksistensi dan Kalkulasi Politik

Golkar memberi Jokowi peluang untuk menjaga eksistensi politik, baik untuk dirinya maupun putranya, Gibran Rakabuming Raka. Di tengah dinamika politik bersama Presiden Prabowo Subianto, Golkar dapat menjadi “tameng politik” Jokowi, jika terjadi turbulensi kepentingan.

Sementara itu, mendirikan partai baru membawa risiko besar. Dengan semakin mengecilnya peluang partai baru masuk parlemen, pengalaman PSI yang gagal meski mendapat “endorsement kekuasaan” menjadi pelajaran penting. Apalagi, Jokowi kini tanpa posisi resmi, membuat daya tawarnya dalam mendirikan partai jauh lebih sulit.

Golkar dan Jokowi: Kolaborasi Strategis?

Golkar bukan hanya tempat nyaman bagi Jokowi, tetapi juga peluang strategis. Dengan kultur egaliter dan kepemimpinan berbasis sistem, Jokowi dapat membangun posisi determinan di internal partai. Pendekatan ini, menurut analisis politik, memberi Jokowi kesempatan untuk tetap berada dalam “pusaran kekuasaan” tanpa harus membangun basis politik dari nol.

Akhirnya, pilihan Jokowi antara Golkar atau partai baru akan menentukan lanskap politik ke depan. Wallahu a’lam bishawab.

Oleh: Tardjo Ragil, Peneliti Akbar Tandjung Institute

Artikel ini telah tayang di golkarpedia.com

Artikel ini telah dibaca 272 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Achmad Taufan Soedirjo: PPN 12% Bisa Jadi Solusi, Asal Tidak Bebani Rakyat Kecil!

25 December 2024 - 17:21 WIB

Dina Hidayana: ‘Pelibatan Militer oleh Presiden Prabowo di Pertanian Itu Jalan Tengah, Tapi Jangan Kebablasan!’

23 December 2024 - 07:44 WIB

Pilkada Binjai 2024: KPU Gagal Total, Partisipasi Pemilih Merosot Drastis di Tengah Banjir

7 December 2024 - 19:10 WIB

Ketum DPP Bapera: Tiktok Pengguna di Dunia Paling Banyak dari Indonesia, Senjata Propaganda Paling Berbahaya

28 October 2024 - 10:47 WIB

Guru Besar IPB: Para Menteri Prabowo Harusnya Bukan Hanya Ekonom Tapi ‘beyond economics’ Pro Konstitusi

19 October 2024 - 06:46 WIB

Khalid Zabidi Apresiasi Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tempatkan 11 Kader Partai Golkar di Kabinet Pemerintahannya

17 October 2024 - 23:27 WIB

Trending di Opini