IKN, Rakyat Menilai —Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lagi-lagi jadi polemik jelang peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Luhut menyebut, istana baru yang dibangun di IKN seharusnya justru jadi kebanggaan tersendiri karena dibangun oleh anak bangsa, dari perencanaan hingga proses pembangunannya.
“Dengan perencanaan yang baik, pembangunan yang baik IKN akan menjadi suatu ibu kota yang bukan didirikan kolonial penjajah kita lagi,” ujar Luhut dikutip dari video dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (17/8/2024).
“Tapi didirikan oleh anak bangsa, dari dana anak bangsa, dari perencanaan anak bangsa, dan dieksekusi oleh anak-anak bangsa,” kata dia lagi.
Dikatakan Luhut, pembangunan ibu kota baru merupakan cita-cita besar bangsa Indonesia. Untuk menuju visi Indonesia maju, seluruh anak bangsa harus sejalan, termasuk terkait pembangunan IKN.
“Kuncinya kita semua harus kompak. Tidak bisa merasa bahwa satu orang saja yang membuat Indonesia baik. Indonesia tidak bisa maju, menjadi high income country, tanpa kekompakan kita bersama,” tutur Luhut.
Sebagai informasi, polemik terbaru soal IKN mengemuka setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut istana yang paling sering ditinggalinya berbau kolonial. Istana Kepresidenan di Jakarta dan di Bogor yang merupakan peninggalan Belanda yang dulunya ditempati oleh Gubernur Jenderal Belanda.
Jokowi menyampaikan, Istana di Jakarta dan di Bogor itu sudah ditempati oleh pemerintahan Indonesia selama 79 tahun. Dia mengaku masih merasakan bau-bau kolonial di kedua istana tersebut.
Karena itu, Jokowi juga menegaskan pembangunan IKN menjadi bukti bahwa Indonesia mampu membangun ibu kota sendiri. Dengan membangun istana oleh anak bangsa sendiri, maka bisa jadi kebanggaan nasional. Belakangan, pernyataan Jokowi tersebut kemudian menuai polemik. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com