Kisah Runtuhnya Raja Nokia Hanya Butuh 18 Tahun: Mengapa Tahta Ponsel Kini Dikuasai Korea, Amerika, dan China?

Dari Kekuasaan Tunggal Nokia, Kini Dikuasai Korea, Amerika, dan China

Berita34 Views

RAKYATMENILAI.COM – Pasar ponsel global telah mengalami disrupsi paling brutal sepanjang sejarahnya. Dalam waktu kurang dari dua dekade, dominasi raksasa lama seperti Nokia dan Motorola seakan lenyap ditelan zaman. Peta kekuasaan industri ini telah sepenuhnya berubah, di mana nama-nama seperti Samsung, Apple, dan pabrikan China menjadi penguasa baru.

Dominasi “Dunia Lama” di Tahun 2007

​Pada tahun 2007, lanskap industri ini dikuasai oleh merek-merek yang kini nyaris tak terdengar. Ponsel fitur dengan tombol fisik adalah raja, dan berikut adalah komposisi pasarnya:

  1. Nokia (Finlandia): Menguasai 35,82% pasar, nyaris tanpa lawan.
  2. Motorola (Amerika Serikat): Di posisi kedua dengan 17,33% pangsa pasar.
  3. Samsung (Korea Selatan): Berada di urutan ketiga dengan 12,46%.
  4. BlackBerry (Kanada): Merek yang dicintai pebisnis, menguasai 8,64%.
  5. Sony Ericsson (Jepang/Swedia): Menguasai 8,06% pasar ponsel.

​Saat itu, nama Apple dengan iPhone-nya bahkan belum masuk dalam 10 besar. Singkatnya, pasar sepenuhnya dikendalikan oleh mereka yang mengandalkan tombol fisik, fitur sederhana, dan baterai tahan lama.

Pergeseran Drastis di Tahun 2025

​Hanya dalam 18 tahun, segalanya berubah drastis. Pasar kini sepenuhnya dikendalikan oleh smartphone, dan berikut adalah perbandingan data pangsa pasar global terbaru:

  1. Samsung (Korea Selatan): Berada di puncak dengan 21,4% pangsa pasar.
  2. Apple (Amerika Serikat): Mengekor ketat dengan 20,7% pangsa pasar.
  3. Xiaomi (China): Raksasa baru dari Tiongkok ini menempati posisi ketiga dengan 12,6%.
  4. Oppo (China): Menguasai 9,8% pangsa pasar.
  5. Vivo (China): Berada di posisi kelima dengan 8,3%.

​Para juara tahun 2007 seperti Nokia dan Motorola kini hanya bertahan dengan pangsa pasar yang sangat kecil. Peta kekuatan ini menjadi pengingat betapa cepatnya sebuah inovasi bisa mengubah takdir perusahaan.

Mengapa Dominasi Bergeser?

​Pergeseran dramatis ini bukan hanya soal layar sentuh. Ada empat faktor utama yang membuat merek-merek raksasa lama harus menyerahkan tahta mereka:

  1. Revolusi Sistem Operasi (OS) Sebelum 2007, setiap merek ponsel memiliki sistem operasinya sendiri (seperti Symbian milik Nokia). Ketika Apple meluncurkan iOS dan Google merilis Android, mereka menawarkan ekosistem yang terbuka. Android, khususnya, bisa diadopsi oleh pabrikan mana pun, yang akhirnya menciptakan gelombang besar pemain baru.
  2. Kekuatan Ekosistem Aplikasi Nilai sebuah ponsel tidak lagi diukur dari fitur bawaannya, melainkan dari seberapa banyak aplikasi yang bisa diakses penggunanya. Munculnya App Store dan Google Play Store menjadikan ponsel sebagai perangkat serbaguna. Perusahaan lama yang gagal membangun ekosistem aplikasi yang menarik menjadi tidak relevan, karena konsumen beralih ke platform yang menawarkan lebih banyak pilihan.
  3. Strategi Pasar yang Agresif Setelah mendominasi segmen premium dengan iPhone, Apple membuat standar baru. Sementara itu, Samsung dengan cepat menguasai ekosistem Android dan bersaing di semua segmen. Yang paling mengubah permainan adalah pabrikan China seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Realme yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang sangat terjangkau, menggerus pangsa pasar merek-merek lama.
  4. Kegagalan Beradaptasi Para Raksasa Lama Merek-merek seperti Nokia dan Motorola terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan ini. Mereka terjebak dalam kesuksesan masa lalu dan enggan meninggalkan model bisnis ponsel fitur. Respon yang lambat ini menjadi faktor utama yang meruntuhkan hegemoni mereka dalam waktu yang singkat.