Meutya Hafid Warning Penyedia Jasa Internet: Jangan Patok Harga Semena-mena Karena Minim Kompetitor di Daerah!

Menkomdigi Meutya Tuntut PJI Hadirkan Internet Murah dan Berkualitas, Minta Infrastructure Sharing Jadi Solusi Tekan Biaya Mahal

Menteri20 Views

Jakarta, rakyatmenilai.com — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid melayangkan permintaan tegas kepada para penyedia jasa internet (PJI) agar dapat menghadirkan akses internet yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah yang layanan internetnya masih bertarif tinggi.

​“Kami meminta PJI berupaya maksimal untuk menghadirkan layanan internet yang murah untuk masyarakat,” ujar Meutya Hafid dalam keterangannya, yang disampaikan usai audiensinya dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025), seperti dilansir dari Antaranews.

Ancaman Tarif Semena-mena di Daerah Minim Pesaing

Meutya Hafid menyoroti adanya kecenderungan PJI yang mematok harga tinggi di beberapa daerah. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetitor atau pesaing di wilayah tersebut.

​“Jangan sampai karena tidak ada pesaing di sana, lalu tarif dibuat semena-mena,” tegasnya.

​Meskipun pemerintah memahami bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas membutuhkan investasi besar, Meutya Hafid menilai tantangan investasi tersebut dapat diatasi melalui langkah kolaboratif dan inovatif.

​“Biaya mahal itu relatif. Operator seharusnya bisa menekan biaya dengan berbagai cara, termasuk kerja sama dan infrastructure sharing,” jelasnya.

Transparansi Tarif dan Perlindungan Pelanggan

​Lebih lanjut, Meutya Hafid mengatakan bahwa penyesuaian tarif layanan memang dapat dilakukan, namun harus dijelaskan secara transparan kepada masyarakat yang terdampak. Transparansi ini juga harus diiringi dengan kualitas layanan yang optimal demi membangun kepercayaan publik kepada PJI.

​“Saya paham industri juga sedang sulit, tapi ayo kita lihat daerah-daerah mana yang bisa diberi keringanan. Kalau di wilayah lain perlu penyesuaian harga, silakan, asalkan transparan,” katanya.

​Di akhir pernyataannya, Meutya Hafid menegaskan bahwa perlindungan hak pelanggan harus menjadi perhatian utama. “Jangan sampai ketika jaringan down, pelanggan tetap dikenakan biaya penuh. Itu tidak adil,” tegasnya, seraya berharap PJI menjadi mitra pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkeadilan.{…}