Siksorogo Ring of Lawu 2025: Ujian Fisik dan Mental Ultra-Maraton 100K di Empat Wilayah Gunung Lawu!

2.100 Pelari Hadapi Tantangan Langka Melintasi Dua Provinsi, Siksorogo Committee Siapkan Rute Ekstrem nan Memukau

Daerah539 Views

Tawangmamgu, rakyatmenilai.com – Menggapai puncak gunung adalah pencapaian yang sudah banyak diraih, namun memutari sebuah gunung besar adalah tantangan langka, hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki fisik dan mental yang kuat. Tantangan epik inilah yang dihadapi 2.100 pelari dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara dalam ajang Siksorogo Ring of Lawu (ROL) 2025.

Perlombaan lari ultra maraton ini mencapai puncaknya hari ini, Minggu, 27 Juli 2025, setelah dimulai sejak 26 Juli. Antusiasme ribuan peserta menjadi bukti nyata bahwa ROL bukan sekadar ajang lari biasa, melainkan sebuah ekspedisi ketahanan sejati.

Ring of Lawu, atau yang akrab disebut ROL, merupakan kompetisi lari ultra maraton sepanjang 100 kilometer. Rute ini didesain secara khusus untuk mengelilingi seluruh bagian Gunung Lawu, menawarkan pengalaman yang tiada duanya bagi para pelari.

Untuk memastikan kesiapan peserta dalam menaklukkan rute ekstrem ini, panitia telah melakukan verifikasi ketat. Terutama bagi pelari yang menjajal kategori paling menantang, yaitu 50K dan 100K.

Mereka yang berani mengambil kategori ekstrem wajib memiliki pengalaman minimal pernah menyelesaikan lomba lari dengan jarak 30K. Aturan ini ditegakkan demi keselamatan dan kelancaran jalannya perlombaan yang sangat panjang dan menuntut ini.
Di balik suksesnya penyelenggaraan ROL 2025 ini adalah kerja keras Siksorogo Committee. Mereka adalah tim ahli yang meramu setiap detail teknis dan operasional perlombaan.

Peran penting dalam Komite ini dipegang oleh Race Director Furqoni Syabana, yang bertanggung jawab atas jalannya lomba. Kemudian Event Director Rachmat Septiyanto yang mengawal keseluruhan acara, serta Race Manager Agus Wibisono yang memastikan kelancaran teknis di lapangan.

Rute Siksorogo Ring of Lawu adalah mahakarya yang akan menguji sekaligus memanjakan. Lintasan ini melintasi kaki Gunung Lawu di empat wilayah administratif, yaitu Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Sragen.

Artinya, para pelari akan berlari melintasi dua provinsi sekaligus: Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing-masing dengan keindahan khasnya. Perjalanan 100 kilometer ROL akan membawa peserta melintasi berbagai kawasan hijau di lereng gunung.

Titik start lomba akan dimulai dari Wonderpark Tawangmangu, sebuah area yang memang dikenal dengan keindahan alamnya. Dari sini, para pelari diberangkatkan menuju jalur yang didesain menantang.

Jalur ini memang dirancang untuk para pelari yang mencari tantangan sejati, sekaligus menjadi simbol ketangguhan, eksplorasi, dan kecintaan terhadap alam. Ini bukan sekadar lomba, melainkan sebuah petualangan hidup.

peserta Siksorogo Ring of Lawu 2025 sedang menyelesaikan tantangannya

Dari sudut pandang peserta, pengalaman di Siksorogo Ring of Lawu 2025 sungguh memukau. Video yang terekam memperlihatkan para pelari beriringan melintasi jalur setapak yang berkelok, di antara hamparan perkebunan bawang atau sayuran yang hijau membentang di lereng gunung. Pemandangan perbukitan yang asri dan udara sejuk pegunungan menjadi teman setia sepanjang perjalanan, menguji ketangguhan fisik sekaligus memanjakan mata.

Seperti diungkapkan Andi Kurniawan, Finisher Ring of Lawu 15K, dari Jakarta, “Beberapa kali saya ikut event lari, tapi yang di kaki gunung sejuk dan pemandangannya secantik Tawangmangu ini jarang sekali.”

Lebih dari sekadar kompetisi, acara ini juga menampilkan kehangatan komunitas lokal. Di sepanjang rute, terlihat anak-anak desa dengan pakaian khas daerah berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan, dan bersorak riang menyemangati setiap pelari yang lewat. Teriakan “Siksorogo, semangat Lawu!” dari mereka memberikan suntikan energi moral yang tak ternilai. Momen-momen humanis ini menggarisbawahi kolaborasi kuat antara penyelenggara, relawan, dan partisipasi aktif masyarakat setempat. Andi menambahkan, “Saya sangat berterima kasih kepada panitia dan relawan atas penyelenggaraan yang luar biasa ini.”

Komunitas lari dari berbagai daerah, baik lokal maupun nasional, turut ambil bagian, menambah semarak dan semangat persaudaraan di ajang ini. Kehadiran mereka menunjukkan soliditas ekosistem olahraga lari di Indonesia, yang didukung pula oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat yang mendukung pengembangan sport tourism.

Melalui Siksorogo Ring of Lawu 2025, Komunitas Siksorogo Lawu berhasil membuktikan bahwa olahraga dan pelestarian alam dapat berjalan seiring, sekaligus mengangkat potensi wisata Lawu di mata dunia sebagai destinasi ultra-maraton kelas kakap.