Jakarta, rakyat menilai — Meutya Hafid menjadi figur kedelapan dari Partai Golkar yang dipanggil Prabowo Subianto ke kediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta. Kehadiran Meutya Hafid ke rumah pribadi Prabowo tersebut dalam rangka membicarakan posisi menteri yang akan ditempatinya di pemerintahan yang baru.
Meutya Hafid diisukan akan menduduki jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi. Pos menteri ini dirasa sesuai dengan bidang keahliannya. Sebelum masuk ke dunia politik, Meutya Hafid mengawali karir sebagai seorang jurnalis.
Awal ketertarikannya pada dunia jurnalisme pun terbilang tidak biasa. Perempuan yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 3 Mèi 1978 ini mengaku pada awalnya, jurnalistik bukanlah tujuan hidupnya, bukan keinginannya. Namun, panggilan hati melihat kondisi negara yang kacau balau di tahun saat terjadi reformasi 1998 membuatnya ingin berbuat sesuatu untuk negara.
Korban Penyanderaan di Irak
Meutya Hafid, 46 tahun, mengawali kariernya sebagai wartawan di Metro TV selepas lulus dari Universitas New South Wales, Australia.
Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Ia mulai masuk politik dengan menjadi calon wakil walikota mendamping Dhani Setiawan Isma dalam Pilkada Binjai periode 2010-2015, namun kalah.
Setelah itu, ia maju dalam pemilihan anggota DPR 2009-2014 dari Partai Golkar. Ia baru masuk Senayan pada 2010 sebagai anggota DPR pengganti antar-waktu. Pada 2019 dan 2024 ia berhasil merebut kursi DPR.
Kini keinginannya hampir terwujud sepenuhnya. Dengan posisi sebagai Menkominfo, Meutya Hafid dirasa dapat mewujudkan pembaharuan di bidang informasi dan komunikasi. Apalagi di era digital seperti sekarang, komunikasi dan informasi tak hanya dimanfaatkan secara positif. Namun banyak pula dampak negatif yang dirasakan masyarakat, salah satunya judi online.
Keberadaan judi online ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat utamanya menengah ke bawah. Saat duduk sebagai Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri, pertahanan, intelijen serta komunikasi dan informasi, Meutya beberapa kali menyoroti persoalan ini.
Tugas berat sebagai Menkominfo pun menanti Meutya Hafid, ia dituntut sungguh-sungguh membenahi persoalan Infokom dari hulu hingga hilir. Permasalahan kebocoran data, filter media informasi bagi masyarakat, perlindungan data pribadi juga tak kalah penting untuk dapat diselesaikan Meutya Hafid. Selamat kepada Meutya Hafid, semoga jabatan ini dapat membawa kemaslahatan bagi rakyat Indonesia.
Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia.com dengan judul: Profil Meutya Hafid, Sosok Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Prabowo Dari Partai Golkar