Bentuk Solidaritas Petani, Ratusan Tandan Pisang untuk Demo Gulingkan Bupati Sudewo

Dari Pedalaman Gunungsari, Tiga Pikap Pisang Jadi Simbol Dukungan Moral Agar Pemerintah Tak Lagi 'Cekik' Rakyat

Daerah155 Views

PATI, RakyatMenilai.com – Sebuah pemandangan langka dan menyentuh hati terjadi di Alun-alun Pati. Petani pisang dari Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, menunjukkan solidaritas mereka dengan cara yang paling tulus: menyumbangkan hasil bumi mereka. Ratusan tandan pisang dikirim sebagai donasi untuk massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada 13 Agustus 2025.

​Massa Aliansi menuntut agar Bupati Pati, Sudewo, segera lengser dari jabatannya.

​Aksi solidaritas ini bermula ketika rombongan petani Desa Gunungsari tiba di Alun-alun Pati sore tadi.

​Tiga unit mobil pikap penuh sesak dengan tandan pisang dari berbagai jenis, menunjukkan totalitas dan keseriusan dukungan mereka.

​Setibanya di posko, mereka langsung disambut hangat oleh warga lainnya, yang bergotong-royong membantu memindahkan pisang-pisang tersebut ke lokasi donasi.

​Bagi para petani, donasi ini bukan hanya sekadar memberi makanan, melainkan wujud dukungan moral yang lahir dari rasa senasib sepenanggungan.

​Waharto, salah seorang petani pisang, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk partisipasi aktif mereka sebagai sesama rakyat Pati.

​”Kami datang dari Gunungsari Kecamatan Tlogowungu. Intinya kami ikut berpartisipasi kami merasa kurang etis teman kami rakyat Pati yang aspirasi tuntutan warga Pati cuman tidak ada respons,” jelas Waharto, ditemui di lokasi, Senin (11/8/2025).

​Ia menjelaskan, pemilihan pisang sebagai donasi memiliki makna tersendiri.

​Desa Gunungsari adalah salah satu sentra penghasil pisang terbesar di Pati. Dengan memberikan pisang, mereka seolah menyerahkan sebagian dari jerih payah dan harapan hidup mereka untuk perjuangan bersama.

​”Kami selaku warga memberikan dukungan moral dengan cara memberikan donasi hasil bumi kita,” katanya.

​Total ada sekitar 100 tandan pisang yang dikirim, meliputi berbagai jenis. Jumlah ini menunjukkan betapa besar dukungan yang diberikan para petani kepada aksi unjuk rasa tersebut.

​Bagi mereka, protes ini adalah bagian dari perjuangan untuk mendapatkan keadilan dari pemerintah.

​Mereka berharap donasi ini bisa menjadi penyemangat bagi massa yang akan berjuang menyampaikan aspirasi.

​Harapan Waharto sangat sederhana, tetapi mendalam. Ia ingin momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang akan datang tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga momen di mana “rasa kemerdekaan” benar-benar dirasakan oleh rakyat.

​”Harapan saya momen hari kemerdekaan berikan rasa kemerdekaan untuk rakyat,” pungkasnya.

​Waharto juga menekankan pentingnya kebebasan berpendapat tanpa adanya intimidasi dari pihak manapun, yang menjadi salah satu alasan utama mengapa ia dan rekan-rekan petaninya ikut turun tangan.

​Solidaritas yang ditunjukkan oleh para petani pisang ini membuktikan bahwa aspirasi rakyat tidak bisa dibungkam begitu saja. Mereka berjuang dengan cara mereka sendiri, menjadikan hasil bumi sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap “mencekik rakyatnya.”

Sumber: detik