Hadapi Gangguan Pipa, Bahlil Lahadalia Optimis Target Lifting Migas Tahun Depan Tercapai

Menteri ESDM Sebut Pemerintah Lakukan Percepatan untuk Penuhi Kebutuhan BBM dan LPG di Seluruh Wilayah

Menteri272 Views

JAKARTA, RakyatMenilai.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menunjukkan optimisme tinggi terkait target produksi lifting migas (minyak dan gas) di tahun depan. Meskipun mengakui sempat terjadi gangguan serius, ia meyakini pemerintah akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

​Pernyataan ini disampaikan Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, yang membahas mengenai proyeksi dan strategi sektor energi ke depan.

​Dalam forum tersebut, Bahlil secara terbuka menyebutkan adanya tantangan yang dihadapi, termasuk gangguan pada beberapa pipa dan insiden kebakaran.

​Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Tim di lapangan terus bergerak cepat untuk mengatasi kendala tersebut.

​”Insyaallah tercapai. Sekalipun memang sekarang ada gangguan di beberapa pipa, kemudian ada kebakaran di Sumatera, tapi kita lagi melakukan percepatan,” ujar Bahlil, Rabu (27/8/2025).

​Menurutnya, percepatan yang dilakukan adalah kunci untuk memastikan produksi tetap berjalan lancar dan memenuhi target yang telah ditentukan.

​Fokus pemerintah saat ini adalah memulihkan kondisi dan memastikan infrastruktur energi dapat beroperasi dengan maksimal.

​Selain menyinggung soal lifting migas, Bahlil juga memaparkan sejumlah data penting terkait volume dan subsidi energi yang telah disepakati untuk tahun anggaran mendatang.

​Ia menjelaskan, volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi disepakati sebesar 19,162 juta kiloliter (KL). Angka ini terdiri dari minyak tanah sebesar 0,526 juta KL dan minyak solar sebesar 18,636 juta KL.

​Angka-angka ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan bakar yang terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

​Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa volume LPG 3 kg, yang merupakan kebutuhan vital bagi sebagian besar rakyat, disepakati sebesar 8,31 juta metrik ton.

​Pemerintah juga menetapkan subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp 1.000 per liter. Kebijakan ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya sektor transportasi dan logistik.

​Tak hanya itu, subsidi listrik juga ditetapkan sebesar Rp 101,72 triliun, menunjukkan besarnya dukungan negara untuk memastikan pasokan listrik tetap terjangkau.

​Terakhir, Bahlil juga menyebutkan bahwa cost recovery atau biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi migas ditetapkan sebesar US$ 8,5 miliar. Angka ini mencerminkan investasi besar yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahanan energi di masa depan.

​Berdasarkan paparan Bahlil di hadapan Komisi VII DPR, terlihat jelas bahwa pemerintah memiliki strategi yang matang. Meskipun ada tantangan, pemerintah tetap optimis dan memiliki rencana konkret untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi rakyat Indonesia.

 

Foto: Komisi XII DPR RI Raker dengan Menteri ESDM RI, Rabu, 27/8 Komisi XII DPR RI Raker dengan Menteri ESDM RI, Rabu, 27/8

Sumber: CNBC Indonesia 

Related Posts

Don't Miss