Mohammad Saleh Janji Tindaklanjuti Tuntutan Mahasiswa, Pimpinan DPRD Jateng Hadapi Demo di Semarang

Ketua Golkar Jateng Janji Kawal RUU Perampasan Aset hingga Temui Kapolda Minta Mahasiswa Dibebaskan

Daerah, Parlemen82 Views

SEMARANG, RakyatMenilai.com – Pimpinan legislatif di Jawa Tengah menunjukkan respons cepat terhadap gelombang unjuk rasa yang terus terjadi. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menemui ratusan mahasiswa se-Kota Semarang yang melakukan demonstrasi di Lapangan Simpang Lima, Senin (1/9). Aksi ini menjadi bukti bahwa dialog antara wakil rakyat dan masyarakat tetap menjadi jalur efektif untuk menyalurkan aspirasi.

​Mohammad Saleh, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, menyambut baik audensi terbuka yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Semarang Raya. Ia mendengarkan dengan saksama setiap tuntutan yang disampaikan para mahasiswa, yang mencakup isu keadilan hingga penegakan hukum.

​Tuntutan mahasiswa tersebut di antaranya adalah meminta keadilan atas kematian tragis pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan. Selain itu, mereka juga mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset menjadi Undang-Undang, sebuah isu yang telah lama menjadi perhatian publik.

​Menanggapi tuntutan ini, Mohammad Saleh berjanji akan segera merapatkan isu tersebut dengan pimpinan DPRD Jawa Tengah lainnya. Ia memastikan akan menindaklanjuti semua aspirasi ini ke tingkat pusat.

​”Kami dari DPRD Jateng akan segera rapat dan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa dengan mengirimkan surat aspirasi serta mengawalnya di DPR RI dan pemerintah,” ujar Saleh.

​Ia menjelaskan bahwa kasus hukum Affan Kurniawan berada di bawah kewenangan Polri, sementara RUU Perampasan Aset adalah kewenangan DPR RI dan Presiden. Oleh karena itu, langkah yang diambil DPRD Jateng adalah dengan menyuarakan tuntutan tersebut ke pihak yang berwenang.

​”Yang terkait dengan kewenangan pusat itu, kami akan buat surat resmi dari pimpinan DPRD kepada DPR RI serta Pemerintah Pusat,” imbuh Mohammad Saleh.

​Komitmen ini menunjukkan bahwa DPRD Jateng tidak hanya menerima aspirasi, tetapi juga bertindak sebagai jembatan untuk memastikan suara mahasiswa didengar oleh pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat nasional.

​Selain dua tuntutan di atas, mahasiswa juga mendesak pembebasan mahasiswa, pelajar, dan masyarakat yang ditahan Polda Jateng terkait demonstrasi belakangan ini. Isu ini menjadi salah satu poin paling krusial dalam pertemuan tersebut.

​Menanggapi hal itu, Mohammad Saleh bersama pimpinan DPRD Jateng berjanji untuk segera beraudensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Irjen Ribut Hari Wibowo.

​”Terkait aspirasi agar mahasiswa dan masyarakat yang di tahan Polda Jateng maupun yang sedang proses pengadilan serta jadi tahanan kota, nanti kami dari pimpinan DPRD Jateng akan menyampaikan ke Pak Kapolda Jateng. Kami akan meminta mereka dibebaskan,” kata Mohammad Saleh.

​Dialog yang berlangsung antara legislatif, perwakilan eksekutif, dan mahasiswa ini berjalan damai. Ini menjadi contoh positif bahwa kritik dan masukan konstruktif dapat disampaikan dan ditindaklanjuti tanpa harus berakhir dengan kericuhan.

​Mohammad Saleh juga menyatakan bahwa saran dan kritik untuk perbaikan kinerja DPRD dan Pemerintah Provinsi akan segera dirapatkan dan diupayakan untuk perbaikan ke depannya.