Peringatan HUT ke-61: Bahlil Lahadalia Tetapkan 2025–2026 Sebagai Tahun Konsolidasi Total Golkar!

Ketum Bahlil Tuntut 38 DPD I Selesai Musda November 2025, Tegaskan Demokrasi Golkar Harus Hidup di Daerah dan Tidak Boleh Dibawa ke Jakarta

Parpol236 Views

Jakarta, rakyatmenilai.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa periode 2025–2026 akan menjadi fase krusial bagi Partai Golkar untuk memperkuat fondasi organisasinya melalui konsolidasi struktural dan fungsional di seluruh Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil Lahadalia dalam acara tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Rumah Besar DPP Partai Golkar, Senin (20/10).

​Menurut Bahlil Lahadalia, kepengurusannya telah melewati ujian awal berupa Pilkada 2024. “Target kita di Pilkada sebesar 60 persen. Alhamdulillah, setelah PSU Papua, target itu tercapai,” ujar Bahlil Lahadalia, seperti dilansir dari Golkarpedia.com, disambut tepuk tangan kader.

Musda Jadi Syarat Mutlak Kekuatan Partai

​Keberhasilan Pilkada tersebut, menurut Bahlil Lahadalia, menjadi modal awal bagi Partai Golkar untuk melangkah ke tahap berikutnya, yakni konsolidasi organisasi. Ia menegaskan bahwa konsolidasi merupakan syarat mutlak bagi partai yang ingin mempertahankan kekuatan dan relevansinya di tengah dinamika politik nasional.

​Oleh karena itu, Bahlil Lahadalia menargetkan penyelesaian Musyawarah Daerah (Musda) di tingkat provinsi. “Kita targetkan dari 38 DPD I provinsi selesai pada November 2025 ini tanpa alasan apapun. Sekarang sudah 25 provinsi sudah menggelar Musda,” tegasnya.

Demokrasi Tidak Boleh Dibawa ke Jakarta

​Menyoroti pentingnya demokrasi internal yang sehat, Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa setiap pergantian kepemimpinan di tingkat daerah harus melalui Musda, dan tidak boleh ditentukan sepihak oleh DPP.

​“Partai Golkar itu dinamis dan menghargai proses demokrasi. Karena itu Musda tidak boleh dibawa ke Jakarta. Demokrasi harus hidup di daerah,” ujarnya.

​Sebagai mantan Bendahara Umum DPD Partai Golkar di daerah, Bahlil Lahadalia memahami betul bahwa kekuatan partai justru tumbuh dari bawah. Ia menegaskan, arah politik Golkar ke depan akan berakar pada kerja kolektif seluruh kader.

​“Tidak ada partai yang hebat tanpa konsolidasi. Tidak ada kemenangan yang lahir tanpa kebersamaan. Karena itu, 2025–2026 kita tetapkan sebagai tahun konsolidasi total,” pungkas Bahlil Lahadalia.

​{…}