Idrus Marham Optimis Partai Golkar Akan Kembali Jadi Kekuatan Politik Utama di Riau

Parpol21 Views

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) bukan sekadar agenda rutin lima tahunan untuk memilih ketua, melainkan momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai dasar organisasi dan memperkokoh kepemimpinan kolektif yang menjadi ciri khas Partai Golkar.

Pesan itu disampaikan Idrus Marham saat memberikan sambutan pada pembukaan Musda XI DPD I Partai Golkar Provinsi Riau. Dalam kesempatan itu, Idrus datang membawa amanat khusus dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang menekankan pentingnya pembenahan sistem kepemimpinan partai secara menyeluruh.

“Saya ingin mengingatkan bahwa kehadiran saya di sini membawa pesan moral organisasi dari Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Musda bukan sekadar memilih ketua. Itu yang sering menjadi keteledoran kita selama ini,” ujar Idrus di hadapan seluruh peserta Musda XI Partai Golkar Riau.

Idrus menjelaskan bahwa Ketua Umum Bahlil Lahadalia menekankan perlunya seluruh kader kembali berpegang pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, yang di dalamnya menegaskan prinsip kepemimpinan kolektif kolegial. Prinsip ini, katanya, harus menjadi panduan moral dan sistemik dalam menjalankan roda organisasi, agar semangat kebersamaan menjadi Pondasi utama setiap keputusan dan langkah politik Golkar.

“Memimpin Partai Golkar yang besar ini tidak bisa sendirian. Siapapun yang terpilih nanti tidak boleh berjalan dengan ego, karena Partai Golkar adalah satu kesatuan. Kepemimpinan di Partai Golkar harus kolektif dan kolegial,” tegasnya.

Idrus menilai bahwa persoalan utama yang sering dihadapi partai politik modern, termasuk Partai Golkar, adalah kecenderungan untuk menitikberatkan figur dibanding sistem. Padahal, kata dia, kekuatan partai justru lahir dari kolaborasi antarkader dan pengelolaan yang berbasis nilai-nilai kelembagaan.

Menurut Idrus, Ketua Umum Partai Golkar ingin agar seluruh proses Musda, mulai dari penjaringan hingga pemilihan, tidak terjebak dalam logika kompetisi personal semata. Sebaliknya, Musda harus menjadi forum konsolidasi yang memperkuat kesamaan visi, menyatukan potensi daerah, dan meneguhkan komitmen membangun partai berdasarkan doktrin karya kekaryaan.

“Yang kita pilih bukan hanya figur ketua, tetapi sistem kepemimpinan yang kuat, yang memastikan kebesaran Partai Golkar di masa depan,” ujarnya lagi.

Lebih jauh, Idrus mengingatkan bahwa keberhasilan Partai Golkar dalam menghadapi tantangan politik nasional di masa depan sangat bergantung pada kemampuan seluruh kader menjaga soliditas dan loyalitas kolektif. Ia menegaskan, dengan struktur partai yang tersebar dari pusat hingga daerah, Partai Golkar memiliki modal sosial dan politik yang besar, namun modal itu hanya akan efektif bila dikelola dengan semangat kebersamaan.

“Partai Golkar ini ibarat rumah besar yang hanya bisa kokoh jika semua tiangnya berdiri tegak. Kita tidak bisa membangun partai ini dengan semangat individualistik. Kekuatan Golkar lahir dari gotong royong dan kesadaran bersama bahwa tanggung jawab membesarkan partai adalah milik semua kader,” tutur Idrus.

Dalam konteks itu, ia juga menekankan bahwa Musda harus dimaknai sebagai sarana memperkuat moral organisasi, bukan ajang perebutan kekuasaan. Kepemimpinan yang lahir dari Musda, menurutnya, harus menjadi simbol persatuan, bukan sumber perpecahan.

Menutup pesannya, Idrus mengajak seluruh kader Golkar di Riau untuk menjadikan Musda XI sebagai momentum pembaharuan semangat organisasi. Ia optimistis, jika semangat kolektif dijaga dan nilai-nilai dasar partai dipegang teguh, maka Partai Golkar akan tetap menjadi kekuatan politik utama yang dipercaya rakyat.

Musda XI Partai Golkar Riau ini dihadiri sejumlah elite DPP Partai Golkar dan tokoh senior partai. Hadir di antaranya Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Ketua Bidang Organisasi Yahya Zaini, Ketua Bidang Pemilu Sumatera I Ilham Pangestu, Wasekjen Haris Surahman dan Ketua Departemen MPO Achmad Annama.

Sejumlah anggota DPR RI asal Riau hadir, seperti: Yulisman, Karmila Sari, dan Maharani dan anggota DPD RI dari Riau, Sewitri. Tampak hadir para Gubernur Riau yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau pada masanya, seperti Saleh Djasit, Arsyadjuliandi Rachman, dan Syamsuar. Turut hadir para Ketua dan Sekretaris DPD II Partai Golkar se-Riau. {golkarpedia}