JAKARTA, rakyatmenilai.com — Seminar bertajuk “Reforma Agraria dan Keadilan Distribusi Tanah Untuk Mewujudkan Astacita” menjadi panggung penegasan arah kepemimpinan nasional. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa kader-kader terbaik Golkar di kabinet adalah pelaksana sejati dari visi Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Idrus membawa pesan khusus dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Ia menjelaskan bahwa ketidakhadiran Bahlil dalam forum tersebut disebabkan oleh komitmennya mendampingi Presiden meninjau lokasi bencana alam pascapulang dari Rusia.
“Beliau hari ini untuk kesekian kalinya berada di lokasi bencana alam mendampingi Bapak Presiden. Ini menunjukkan konsistensinya sebagai pemimpin bahwa bencana memerlukan aksi nyata, bukan sekadar retorika politik,” ujar Idrus, dikutip dari golkar2029.com, Jumat (12/12/2025).
Satu Kata Satu Perbuatan: Karakter Pemimpin Golkar
Idrus Marham menekankan bahwa karakter kepemimpinan Bahlil Lahadalia adalah cerminan dari filosofi Bugis, “satu kata satu perbuatan”. Di tengah berbagai tudingan publik, Bahlil justru membuktikan kualitasnya melalui kerja lapangan yang konsisten.
“Beliau menyampaikan salam karya kekaryaan, salam aksi nyata, dan salam gerakan amal saleh kepada kita semuanya,” lanjut Idrus.
Lebih lanjut, Idrus menyoroti hubungan kuat antara Partai Golkar dan Presiden Prabowo yang ditunjukkan secara terbuka dalam acara Puncak HUT Partai Golkar ke-61. Menurutnya, Presiden secara terbuka berterima kasih karena Golkar telah memberikan kader-kader terbaiknya untuk membantu kabinet. Hal ini, menurut Idrus, bukan sekadar “omon-omon”, melainkan fakta yang didasarkan pada kinerja nyata para menteri.
Duet Bahlil–Nusron: Cermin Konstruksi Berpikir Presiden
Secara eksplisit, Idrus menyebut dua nama menteri asal Golkar yang dianggap paling merepresentasikan ideologi kepemimpinan Prabowo Subianto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
- Bahlil Lahadalia: Dinilai responsif terhadap masalah dan tetap bijak meski menghadapi caci maki. “Bila dicaci maki, tidak direspons emosional tetapi mendoakan yang mencaci maki itu diberi petunjuk,” kata Idrus.
- Nusron Wahid: Dipuji karena keberaniannya turun langsung menghadapi hiruk-pikuk masalah pertanahan di berbagai daerah, mulai dari Jakarta hingga Sulawesi Selatan.
“Cara kerja menteri-menteri Partai Golkar itu betul-betul mencerminkan konstruksi berpikir Presiden Prabowo. Implementasinya adalah mengedepankan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat di atas kepentingan diri sendiri,” tegas politisi senior tersebut.
Komitmen Pengabdian: Suara Rakyat adalah Suara Golkar
Menutup pidatonya, Idrus Marham mengingatkan seluruh kader bahwa garis perjuangan partai harus tegak lurus dengan visi Presiden dan selaras dengan tagline partai: Suara Rakyat adalah Suara Golkar.
Bagi Idrus, agenda seperti Reforma Agraria bukan hanya masalah teknis pertanahan, melainkan instrumen untuk membuktikan bahwa negara hadir di tengah rakyat melalui kinerja menteri-menterinya.
“Rakyat yang memilih kita, karena itu kita juga harus mengabdi kepada rakyat. Kalau kita bicara tentang rakyat, maka semua harus kita pertaruhkan,” pungkasnya.
(Sumber: golkar2029.com)







