BAHLIL BUAT TEROBOSAN BERSEJARAH: EKSPOR LISTRIK BERSIH TAK LAGI MONOPOLI SINGAPURA

Kerja Sama Energi Hijau Harus Saling Menguntungkan, Bukan 70-30

Menteri21 Views

Jakarta, rakyat menilai — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, kembali menunjukkan kepiawaiannya menempatkan kepentingan bangsa di garis depan. Kali ini, ia menegaskan bahwa ekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) dari Indonesia bukan hanya terbuka untuk Singapura, tetapi juga bagi negara lain — asal kesepakatan berlangsung adil dan saling menguntungkan.

Kerja sama itu harus win-win, bukan 70-30!” tegas Bahlil dalam pernyataan penuh keyakinan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

Pernyataan itu menyusul penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Singapura terkait ekspor listrik bersih lintas batas. Namun, di balik momentum bersejarah ini, Bahlil menegaskan bahwa Indonesia tak akan tunduk dalam posisi yang merugikan. Negara lain pun dipersilakan bergabung, selama prinsip keadilan dijunjung tinggi.

Investasi Balik, Bukan Sekadar Kirim Energi

Dalam proses negosiasi dengan Singapura, Bahlil secara lugas meminta timbal balik investasi dan keterlibatan Singapura dalam proyek hilirisasi di dalam negeri. Baginya, ekspor energi harus jadi jalan dua arah — bukan sekadar penyaluran sumber daya, melainkan momentum untuk membangun industri strategis nasional.

Kalau mereka dapat listrik kita, mereka juga harus berinvestasi di sini. Harus bangun kawasan industri bersama. Itu baru adil,” ujar Bahlil tegas.

Tiga MoU, Satu Visi Besar

Bukan hanya satu, tapi tiga MoU diteken Bahlil dan pemerintah Singapura. Selain perdagangan listrik lintas batas, kedua negara juga menyepakati pengembangan kawasan industri hijau di Kepri, serta proyek Carbon Capture and Storage (CCS).

Ini bukan hanya kerja sama teknis, tapi kesepakatan strategis untuk masa depan energi bersih Indonesia dan Asia Tenggara,” imbuhnya.

Bahlil: “Tidak Ada Dusta di Antara Kita”

Dengan gaya bicara yang blak-blakan namun membumi, Bahlil menjelaskan bahwa seluruh kesepakatan ini berjalan paralel, transparan, dan menguntungkan rakyat. Ia pun mengingatkan para pengusaha agar mematuhi aturan main. Kerja sama ini bukan untuk segelintir elit, melainkan untuk kepentingan nasional dan kesejahteraan bersama.

Tidak ada dusta di antara kita. Semua berjalan seiring. Kita bangun hilirisasi, kirim listrik bersih, dan bangun industri. Inilah esensi dari kesepakatan ini,” tutup Bahlil yang juga dikenal sebagai kader loyal Partai Golkar.

sumber: politiknesia