Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 16 Oct 2024 19:56 WIB ·

Bamsoet Dukung Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tetap Lakukan ‘Hilirisasi’ Industri dan SDA


 Bamsoet Dukung Presiden Terpilih Prabowo Subianto Tetap Lakukan ‘Hilirisasi’ Industri dan SDA Perbesar

Senayan, rakyat menilai — Anggota DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan program hilirisasi industri dan sumber daya alam. Melalui program hilirisasi, kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah harus diurus dan diolah sebaik-baiknya di Indonesia. Hasilnya pun harus dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya sekelompok orang.

“Sumber daya alam harus bisa dikelola di dalam negeri, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi dan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi. Hilirisasi adalah ikhtiar mewujudkan perekonomian nasional yang efisien dan berkeadilan sebagaimana diamanatkan pasal 33 UUD 1945,” ujar Bamsoet, di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Ketua MPR ke-16 dan Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, diperlukan perubahan mindset pembangunan di kalangan pemerintah, pelaku bisnis, maupun masyarakat, agar terjadi kolaborasi multi pihak untuk menata ulang pembangunan ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan berkualitas serta berkelanjutan. Salah satunya dengan menerapkan model ekonomi sirkular. Model ini mengupayakan efisiensi sumber daya. serta upaya pemanfaatan kembali residu yang dihasilkan dari industri untuk diolah kembali dan memberikan nilai tambah yang lebih besar serta berulang.

Menurut Bamsoet, model ekonomi sirkular ini dapat baik berjalan ketika kualitas industri nasional sudah mampu secara seksama melakukan pemprosesan material sumber daya dari hulu ke hilir. “Sebagaimana yang digagas pemerintahan Presiden Jokowi tentang hilirisasi mineral, emas, bauksit, nikel, tembaga ataupun bijih besi,” kata Bamsoet.

Koordinator Waketum Bidang Politik dan Keamanan Kadin Indonesia ini menjelaskan, Indonesia tercatat sebagai salah satu pemilik sumber daya alam terbesar dunia, seperti nikel, batubara, emas, tembaga, dan gas alam. Tercatat, sepanjang 2023, realisasi produksi bijih nikel RI hampir mencapai 200 juta ton. Sementara, nilai ekspor nikel hasil dari program hilirisasi mencapai Rp 500 triliun.

Bamsoet menyatakan, strategi hilirisasi industri yang dilakukan Presiden Jokowi juga telah terbukti memberikan hasil sangat positif. Salah satu buktinya, terjadi peningkatan nilai investasi di sektor industri pengolahan non migas yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir. “Nilai investasi sektor industri pengolahan non migas pada 2014 senilai Rp 186,79 triliun, naik pesat menjadi Rp 565,25 triliun di tahun 2023,” pungkas Bamsoet.

Artikel ini telah tayang di radaraktual.com

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ilham Permana: Politeknik Pariwisata Bali sebagai Pendidikan Vokasi untuk Mencetak SDM Tangguh di Sektor Pariwisata

8 December 2024 - 02:14 WIB

Zulfikar Arse Sadikin: Angka Golput Tinggi di 7 Provinsi, Ini Penyebabnya

7 December 2024 - 07:07 WIB

Ilham Permana: Kebijakan Menperin Agus Gumiwang Bikin Investasi Apple Rp15,8 Triliun Masuk Indonesia

6 December 2024 - 20:38 WIB

Bambang Patijaya Memastikan Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Dukung Tukang Ojol Tetap Dapat BBM Bersubsidi

6 December 2024 - 07:42 WIB

Cegah Kriminalisasi Terhadap Guru, Karmila Sari Desak Sekolah Tingkatkan Peran TPPK

5 December 2024 - 14:34 WIB

Soedeson Tandra Menolak Usulan PDIP, Tempatkan Kembali Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

1 December 2024 - 07:02 WIB

Trending di Parlemen