Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Perempuan · 14 Jul 2023 11:16 WIB ·

Dyah Roro Esti Politisi Perempuan Partai Golkar Yang Bukan Sekedar Figuran di Komisi VII DPR RI


 Dyah Roro Esti Politisi Perempuan Partai Golkar Yang Bukan Sekedar Figuran di Komisi VII DPR RI Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai — Jadi minoritas, kiprah politisi perempuan di parlemen memang bisa dibilang tidak mudah. Hal ini diungkap oleh Dyah Roro Esti, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk Komisi VII yang membidangi energi, riset dan teknologi, dan lingkungan.

Dyah Roro Esti mengawali kariernya sebagai politisi di usia yang terbilang muda, yaitu 25 tahun pada 2019 lalu. Ia pun sempat melalui pahit dan manis menjadi politisi perempuan, ditambah lagi usianya tergolong lebih muda dari anggota DPR yang lain kala itu.

Dalam wawancara beberapa waktu lalu, Dyah Roro Esti pun membocorkan tantangan yang pernah dihadapi dan bagaimana ia mengatasinya.

Seperti apa? Yuk, simak informasi mengenai tantangan menjadi politisi perempuan dan cara mengatasinya menurut Dyah Roro Esti!

BACA JUGA

Mewakili Perempuan dan Generasi Muda, PAN Solo Dorong Sekar Tandjung Maju Pada Pilkada Solo 2024

Tantangan Jadi Politisi Perempuan

Porsi perempuan di kursi legislatif baru sekitar 21 persen dari total keseluruhan anggota DPR. Persentase tersebut terus ditingkatkan dan ditargetkan agar keterwakilan perempuan di legislatif dapat meningkat jadi 30 persen.

“Ada kurang lebih 21 persen perempuan di DPR. Ada target 30 persen yang diharapkan representatifnya adalah perempuan,” ungkap Dyah Roro.

Untuk mewujudkannya tentu tidak terlepas dari campur tangan partai yang mencalonkan perempuan sebagai bakal calon anggota legislatif.

Semisal di partai yang menaungi Dyah Roro, caleg perempuan tercatat sudah lebih dari 30 persen untuk Pemilu 2024 mendatang.

BACA JUGA

Empat Bupati dan Dua Istri Gubernur Mendominasi 10 Politisi Perempuan Partai Golkar Terpopuler Bulan Mei 2024 Versi Golkarpedia

“Kita mewujudkan ini lewat partai. Misalnya di Golkar, caleg kita untuk 2024 itu bahkan lebih dari 30 persen untuk perempuan,” imbuh perempuan kelahiran 1993 itu. Selain soal persentase keterwakilan perempuan, tantangan lain yang dirasakan Dyah Roro adalah secara emosional.

Menurutnya, ia sempat dipandang sebelah mata saat pertama masuk parlemen karena ia adalah perempuan dan usianya yang sangat muda. “Kadang-kadang perempuan itu dipandang sebelah mata, apalagi sebagai anak muda,” tutur Dyah Roro.

“Jadi, stereotipnya dulu tuh, udah muda, perempuan pula,” kenangnya lagi. Namun, pandangan tersebut menurutnya berubah seiring berjalannya waktu.

BACA JUGA

Nurul Arifin: Artis Masuk Golkar Tidak Ada ‘Karpet Merah’, Seperti Masuk Hutan Rimba

Mengatasi Tantangan sebagai Politisi Perempuan

Dyah Roro menambahkan, ia dapat mengatasi tantangan yang dialaminya sebagai politisi perempuan seiring dengan berjalannya waktu.

Syaratnya, harus mampu membuktikan diri melakukan yang terbaik dengan cara menyumbangkan gagasan. “Di komisi atau rapat kadang kita merasa masukan kita tidak terlalu didengar,” ungkap Dyah Roro.

“Tapi dengan berjalannya waktu, kita bisa membuktikan bahwa kita mampu. Memang butuh kerja keras yang tidak terlihat,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan, “Pada akhirnya, orang-orang di sekitar tidak lagi menilai kita dari segi perempuan, tapi dari segi gagasan.”

BACA JUGA

Terkait Keterwakilan Perempuan, KPU Diminta Tidak Tunduk Desakan DPR

Di samping itu, Dyah Roro juga membuktikan dirinya mampu memberikan sumbangsih untuk Komisi VII yang membidangi energi, teknologi, dan lingkungan.

Yaitu dengan jabatan lain yang diembannya sebagai Co-founder IE2I atau Indonesiaan Energy and Enviromental Institute yang berdiri pada 2016.

Ini adalah salah satu bentuk lain keseriusan Dyah Roro untuk berkontribusi pada perubahan positif untuk negeri.

Itulah salah satu tantangan menjadi politisi perempuan dan bagaimana ia mengatasinya. Kawan Puan bisa belajar dari Dyah Roro Esti, terutama jika kamu juga terjun ke dunia politik.

Artikel ini sudah tayang di portal berita golkarpedia.com pada Rabu, 12 Juli 2023 >>Judul Artikel: Politisi Perempuan Hadapi Banyak Tantangan, Ini Cara Dyah Roro Esti Mengatasinya!

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Serap Aspirasi Warga Purwakarta, Anne Ratna Mustika ‘Ngopi Bareng’ di Warung Mang Ohim

9 September 2024 - 07:56 WIB

Partai Golkar Berhasil Hantarkan Alia Laksono dan Farah Savira Terobos Kebon Sirih Setelah Belasan Tahun

30 August 2024 - 10:40 WIB

Dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Golkar Institute Gelar Executive Education Program for Young Political Leader 16

28 August 2024 - 14:20 WIB

Sosok Sari Yuliati, ‘Srikandi Senayan’ Yang Dipercaya Bahlil Lahadalia Jadi Bendahara Umum DPP Partai Golkar

26 August 2024 - 11:13 WIB

PDIP Resmi Usung Airin Rachmi Diany Jadi Cagub Banten Walaupun Tanpa Teman Koalisi

25 August 2024 - 22:11 WIB

Hadiri Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Klaten, Sova Marwati Serahkan Gerobak Angkringan Untuk UMKM

24 August 2024 - 17:45 WIB

Trending di Daerah