Gubernur Melki Laka Lena Tegas ke Para Kades: “Kalau Tak Dukung Lalu Tak Diberi Bantuan, Itu Dosa Dunia Akhirat!”

Daerah212 Views

Flores Timur, rakyat menilai – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan peringatan keras kepada para kepala desa di Flores Timur agar menanggalkan dendam politik dalam pelayanan publik. Dalam suasana malam yang serius namun penuh kehangatan di Rumah Jabatan Bupati Flores Timur, Kamis (3/4/2025), Gubernur Melki berbicara lantang soal keadilan sosial yang harus dijaga oleh pemimpin di tingkat akar rumput.

“Soal kemiskinan (jangan sampai) ada yang tidak dukung bapa desa maka tidak masuk dalam data kemiskinan. Dosa kita dunia akhirat,” tegasnya di hadapan para kepala desa dan kepala sekolah.

Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Politikus Partai Golkar itu menyoroti dua persoalan besar yang menghantui NTT: kemiskinan ekstrem dan stunting. Menurutnya, permainan politik dalam penyaluran bantuan hanya akan memperburuk keadaan.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa meski pemerintah pusat telah menggelontorkan hingga Rp 500 triliun untuk penanggulangan kemiskinan, angka kemiskinan di NTT masih belum menunjukkan perbaikan signifikan.

“Mentalitas kemiskinan ini harus kita cabut dari NTT. Kalau orang memang miskin kita urus dia, tapi kalau miskin yang disengaja itu disetop dulu,” ujar Melki dengan nada tegas.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Melki juga menggugah kesadaran seluruh elemen, termasuk Kapolres dan Dandim Flores Timur, serta para kepala sekolah, agar memberi perhatian khusus kepada generasi muda NTT. Ia ingin kualitas anak-anak NTT benar-benar disiapkan sejak dini—tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh secara fisik dan mental.

“Kalau boleh kelas I SMA kalau mau jadi taruna angkatan darat, angkatan laut tidak boleh minum mabuk, tidak boleh merokok biar otak bagus, fisik bagus, psiko juga bagus,” katanya lugas.

Lebih jauh, Gubernur Melki mengusulkan agar anak-anak SMA di Flores Timur dikenalkan pada potensi lokal sejak dini, mulai dari sektor perikanan, pertanian, hingga budaya.

“Beri waktu interaksi potensi daerah, perikanan apa, pertanian apa, dan kebudayaan. Tidak bisa dia bicara tentang Flores Timur, tapi tidak tahu potensinya bagaimana,” tandasnya.

Langkah dan pernyataan Melki Laka Lena ini bukan hanya menjadi arahan teknis seorang gubernur, tetapi juga seruan moral dari seorang pemimpin yang tak ingin rakyatnya terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan politik balas dendam. Sebuah pesan yang mencerminkan ketegasan dan keberpihakan seorang kader Golkar yang kini mengemban tanggung jawab besar di NTT.

sumber: golkarpedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *