Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parpol · 3 Nov 2023 19:28 WIB ·

Kasus Bullying Makin Marak, Achmad Taufan Soedirjo Minta Kemendikbud Lakukan ‘Reformasi Penuh’


 Kasus Bullying Makin Marak, Achmad Taufan Soedirjo Minta Kemendikbud Lakukan ‘Reformasi Penuh’ Perbesar

Bekasi, Rakyat Menilai – Kasus bullying di lingkungan pendidikan kembali terjadi, kali ini menimpa seorang siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan bernama Fatir Arya Adinata (12). Akibat kasus bullying ini, korban sampai harus menerima tindakan berupa amputasi pada bagian kaki kirinya. Lebih parahnya lagi, pihak sekolah menganggap bahwa perundungan yang diterima Fatir merupakan sebuah candaan.

Kasus ini memantik perhatian dari politisi Partai Golkar, Achmad Taufan Soedirjo. Sebagai seorang ayah yang memiliki tiga anak, ia khawatir terhadap kasus bullying yang semakin marak mengancam mental serta fisik generasi masa depan bangsa. Karenanya, ia meminta institusi pendidikan di Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap bullying.

“Sebagai ayah tiga orang anak, saya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa ananda Fatir Arya. Kasus bullying ini telah menjadi noda hitam di dunia pendidikan Indonesia dewasa ini. Karenanya saya meminta institusi pendidikan di Indonesia termasuk Kemendikbud untuk melakukan reformasi penuh terhadap pola didik anak,” dikatakan Achmad Taufan Soedirjo kepada redaksi Golkarpedia, pada Jumat (03/11).

Tak hanya menerima perundungan, bahkan setelah terjadi dan Fatir harus menerima bagian kaki kirinya diamputasi, tak ada pembelaan dari pihak sekolah terhadap korban. Padahal menurut Wakil Ketua Umum Ormas MKGR ini, korban seharusnya mendapat perlindungan psikis pasca kejadian.

“Perlu peran dari berbagai pihak dalam menangani perundungan. Utamanya sekarang karena korban bahkan sampai mengalami amputasi, berarti perlakuannya sudah sangat parah. Jika dikatakan oleh guru bahwa kasus perundungan ini becandaan anak-anak biasa, saya rasa perlu adanya evaluasi dan sosialisasi dari Kemendikbud terkait klasifikasi dan jenis perundungan kepada para pendidik,” ungkap Presiden ATS Law Firm ini.

Terakhir, pria yang maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di Dapil Jabar VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta ini juga mendorong stakeholder terkait untuk membuat rumusan kebijakan strategis menangani perundungan di institusi pendidikan.

“Saya mendorong agar ada rumusan efektif dalam menangani perundungan. Sudah ada program Merdeka Belajar Episode 25 tentang penanganan dan pencegahan tindak kekerasan di sekolah yang sering disuarakan oleh Bu Hetifah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, saya ingin ini benar-benar mampu diimplementasikan oleh sekolah,” pungkas Achmad Taufan Soedirjo. {golkarpedia}

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Golkar Garis Keras Mengajak Seluruh Kader Partai Golkar Melakukan Gerakan Moral Mempertanyakan Kedudukan Kepengurusan Bahlil Lahadalia

8 September 2024 - 18:54 WIB

Melihat Partai Golkar Sedang Tidak Baik-baik Saja, Golkar Garis Keras Bangkit Menantang Bahlil Lahadalia

3 September 2024 - 08:09 WIB

Robinson Napitupulu Dukung Rencana Bahlil Lahadalia Akan Rampingkan Kepengurusan DPP Partai Golkar

31 August 2024 - 10:31 WIB

Sosok M. Sarmuji ‘Kader Organik’ Partai Golkar Yang Ditunjuk Bahlil Jadi Sekjen DPP Partai Golkar

26 August 2024 - 11:24 WIB

Bahlil Lahadalia: Saya Dari Kampung, Tapi Jangan Ragukan Kesetiaan Saya Kepada Partai Golkar

23 August 2024 - 20:03 WIB

Diumumkan Bahlil Lahadalia, Tiga ‘Srikandi Senayan’ Masuk Daftar Pengurus Inti DPP Partai Golkar

22 August 2024 - 20:36 WIB

Trending di Parpol