Bekasi, Rakyat Menilai – Kasus bullying di lingkungan pendidikan kembali terjadi, kali ini menimpa seorang siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan bernama Fatir Arya Adinata (12). Akibat kasus bullying ini, korban sampai harus menerima tindakan berupa amputasi pada bagian kaki kirinya. Lebih parahnya lagi, pihak sekolah menganggap bahwa perundungan yang diterima Fatir merupakan sebuah candaan.
Kasus ini memantik perhatian dari politisi Partai Golkar, Achmad Taufan Soedirjo. Sebagai seorang ayah yang memiliki tiga anak, ia khawatir terhadap kasus bullying yang semakin marak mengancam mental serta fisik generasi masa depan bangsa. Karenanya, ia meminta institusi pendidikan di Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap bullying.
“Sebagai ayah tiga orang anak, saya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa ananda Fatir Arya. Kasus bullying ini telah menjadi noda hitam di dunia pendidikan Indonesia dewasa ini. Karenanya saya meminta institusi pendidikan di Indonesia termasuk Kemendikbud untuk melakukan reformasi penuh terhadap pola didik anak,” dikatakan Achmad Taufan Soedirjo kepada redaksi Golkarpedia, pada Jumat (03/11).
Tak hanya menerima perundungan, bahkan setelah terjadi dan Fatir harus menerima bagian kaki kirinya diamputasi, tak ada pembelaan dari pihak sekolah terhadap korban. Padahal menurut Wakil Ketua Umum Ormas MKGR ini, korban seharusnya mendapat perlindungan psikis pasca kejadian.
“Perlu peran dari berbagai pihak dalam menangani perundungan. Utamanya sekarang karena korban bahkan sampai mengalami amputasi, berarti perlakuannya sudah sangat parah. Jika dikatakan oleh guru bahwa kasus perundungan ini becandaan anak-anak biasa, saya rasa perlu adanya evaluasi dan sosialisasi dari Kemendikbud terkait klasifikasi dan jenis perundungan kepada para pendidik,” ungkap Presiden ATS Law Firm ini.
Terakhir, pria yang maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di Dapil Jabar VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta ini juga mendorong stakeholder terkait untuk membuat rumusan kebijakan strategis menangani perundungan di institusi pendidikan.
“Saya mendorong agar ada rumusan efektif dalam menangani perundungan. Sudah ada program Merdeka Belajar Episode 25 tentang penanganan dan pencegahan tindak kekerasan di sekolah yang sering disuarakan oleh Bu Hetifah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, saya ingin ini benar-benar mampu diimplementasikan oleh sekolah,” pungkas Achmad Taufan Soedirjo. {golkarpedia}