JAKARTA, rakyatmenilai.com — Gelombang bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir 2025 tercatat sebagai salah satu krisis kemanusiaan terbesar dalam satu dekade terakhir. Menghadapi duka mendalam ini, negara dan Partai Golkar menunjukkan respons cepat melalui kerja nyata lintas sektor.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan instruksi langsung agar seluruh jajaran partai tanpa terkecuali bergotong royong membantu para korban. Instruksi ini bukan sekadar retorika, melainkan tanggung jawab moral dan kebangsaan yang diwujudkan dalam aksi konkret di lapangan.
Donasi Fantastis dan Mobilisasi Relawan Terlatih
Hingga awal Desember 2025, kekuatan politik kemanusiaan Golkar berhasil menghimpun dana sebesar Rp 5,7 miliar. Dana ini berasal dari donasi internal Fraksi Golkar DPR RI sebesar Rp 2,787 miliar dan komitmen bantuan DPP Golkar senilai Rp 3 miliar.
”Kita merasa terketuk membantu meringankan beban saudara kita di daerah bencana, sebagaimana instruksi Ketua Umum Bahlil Lahadalia,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, dalam keterangan resminya, dikutip dari golkarpedia.com.
Tak hanya dana, kekuatan fisik juga dikerahkan:
- PP AMPG: Menerjunkan 250 personel Satgas Tanggap Bencana dari 14 provinsi untuk membersihkan akses jalan dan fasilitas umum.
- FOSTA FPG DPR RI: Menyalurkan 1.000 paket kebutuhan pokok ke wilayah terisolir di Sumatera Utara.
- DPD Golkar Sumut: Di bawah komando Musa Rajekshah, kendaraan khusus dikerahkan untuk evakuasi warga yang terjebak banjir di Medan dan sekitarnya.
Menteri Asal Golkar Ambil Langkah Strategis di Kabinet
Di level eksekutif, kader-kader terbaik Golkar yang dipercaya Presiden Prabowo menunjukkan performa luar biasa dalam menangani dampak bencana secara sistematis:
- Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian): Melepas 40 ton bantuan logistik melalui Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bentuk gotong royong nasional.
- Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM): Memastikan keberlanjutan pasokan energi. Berkat inspeksi lapangan yang dilakukannya, pasokan BBM di Aceh kembali normal hingga 80% dan distribusi BBM ke wilayah terisolir dilakukan via udara.
- Agus Gumiwang Kartasasmita (Menperin): Mengirimkan unit AMMDes penyulingan air, kendaraan multifungsi untuk menyediakan air bersih yang sangat krusial bagi pengungsi.
- Meutya Hafid (Menkomdigi): Memulihkan ratusan menara BTS dan mendistribusikan 88 unit Starlink untuk menjaga konektivitas di wilayah yang terputus listriknya.
Aksi Nyata di Daerah: Aceh dan Sumatera Barat
Di Serambi Mekah, Ketua Golkar Aceh, Muhammad Salim Fakhry, menyalurkan bantuan Rp 1 miliar dari Bahlil Lahadalia secara proporsional ke wilayah Pidie Jaya, Gayo Lues, hingga wilayah utara dan timur Aceh. Bantuan mencakup beras, peralatan bayi, dan kebutuhan dasar lainnya.
Senada dengan itu, Ketua DPD Golkar Sumatera Barat, Khairunas, mendirikan “Posko Golkar Peduli” sebagai pusat koordinasi bantuan senilai Rp 1 miliar dari pusat untuk memastikan logistik sampai ke titik-titik terdampak paling parah di Ranah Minang.
Potret Dampak Bencana dan Mandat Politik
Skala bencana ini memang sangat masif. Data BNPB mencatat 995 jiwa meninggal dunia dan lebih dari 880 ribu orang mengungsi. Kerusakan infrastruktur pun signifikan, mencakup 112 pasar rakyat dan 13 jembatan utama yang putus.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, menegaskan bahwa penanganan bencana harus menjadi mandat moral para legislator. Ia mendorong penguatan regulasi mitigasi dan penataan ruang berbasis risiko agar birokrasi tidak menghambat kecepatan penanganan di masa depan.
Bencana Sumatera 2025 menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah yang dipimpin kader Golkar dan gerakan sosial politik di lapangan adalah kunci untuk membawa masyarakat bangkit dari krisis.
(Sumber: golkarpedia.com)







