Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 15 May 2024 21:55 WIB ·

Anggota DPR RI Melki Laka Lena Himbau Para Suami Jauhi Area Puting Susu Istri


 Anggota DPR RI Melki Laka Lena Himbau Para Suami Jauhi Area Puting Susu Istri Perbesar

Kupang, Rakyat Menilai — Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengingatkan para suami untuk menghindari area puting susu istri selama ibu menyusui.

“Gizi paling baik bagi bayi adalah ASI ibunya. Sehingga ASI ekslusif harus diberikan selama 6 bulan. Dan tolong bagi para suami menghindari area puting susu selama ibu menyusui apalagi suami itu perokok atau konsumsi miras. Karena anak itu kalau sudah cium bau rokok atau miras di putting susu maka dia tidak mau menyusui lagi,” ujar Melki saat menghadiri kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota di Desa Lilana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (12/5/2024).

Ia mengatakan, stunting menjadi masalah sosial bagi semua, sehingga penanganannya membutuhkan kerja sama semua pihak.

“Urusan stunting akan berhasil kalau semua pihak baik itu tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemda, puskesmas, kader posyandu, TNI/Polri semua pihak tanpa kecuali untuk bahu-membahu. Karena kalau ada anak stunting, itu masalah menjadi masalah sosial bagi semua.”

“Kalau ada stunting menjadi masalah desa atau kampung juga, tapi kalau anak itu berhasil maka membuat daerahnya terangkat atau terbantu,” tambah Melki.

Data Berbeda

Data bayi penderita stunting atau gizi buruk di Kabupaten TTS terdapat perbedaan yang sangat signifikan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS dr. Ria Tahun dalam kegiatan tersebut.

Ria pun menyayangkan perbedaan data stunting berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

“Stunting kita di TTS itu 20,1 persen berdasarkan EPPGBM, tapi data SKI 50 persen. Berarti setengah dari anak – anak di TTS stunting,”  tukasnya.

Ia mengaku pihaknya rutin mengukur tingkat gizi anak setiap bulan.

“Jadi kami agak tidak menerima data SKI karena kami punya data by name by address,” tegas Ria.

Pada kesempatan yang sama, Ria mengapresiasi perhatian dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena terhadap aspek kesehatan di Kabupaten TTS.

“Kami mengucapakan terima kasih ke Bapa Melki Laka Lena yang sudah datang ke Lilana. Kami juga mengucapkan terima kasih karena untuk Puskesmas Taneo Top kami dapat ambulans satu,  kemudian lewat program Nusantara Sehat kami dapat lima dokter. Dan di Liliana kami mendapat satu orang dokter gigi,” imbuhnya.

Silahkan baca artikel sumber di {voxntt}

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gde Sumarjaya Linggih Tegaskan Dampak Tarif Trump Tak Terlalu Berat: “Kita Punya SDA, Mereka Nggak!”

8 April 2025 - 07:13 WIB

3,5 Juta Hektare Sawit Terkendala Regulasi? Firman Soebagyo: ‘Sumber Devisa RI, Pemerintah Harus Cari Solusi!’

28 March 2025 - 19:09 WIB

Heboh Kepala Babi ke Tempo! Adies Kadir: ‘Jangan Berburuk Sangka ke Pemerintah!’

27 March 2025 - 18:33 WIB

Firman Soebagyo Desak Pemerintah: “Bulog Harus Kembali Jadi Pengendali Pangan, Bukan Sekadar Pelaksana!”

25 March 2025 - 09:29 WIB

Hetifah Sjaifudian: ‘Kebijakan Harus Berbasis Data, Bukan Sekadar Opini!’ Pendidik & Jurnalis Harus Melek Fakta

19 March 2025 - 21:07 WIB

Zigo Rolando Desak! Tol Padang-Sicincin Harus Dibuka: ‘Pemudik Jangan Sampai Jadi Korban Kemacetan’

19 March 2025 - 20:41 WIB

Trending di Parlemen