Politisi Partai Golkar selaku Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sulsel III Muhammad Fauzi meresmikan Jembatan Beringin Jaya di Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Rabu (26/4).
Jembatan gantung dengan panjang 120 meter ini menelan anggaran sebesar Rp4,3 miliar. Kehadiran jembatan tersebut tak lepas dari perjuangan dan aspirasi Muhammad Fauzi lewat Kementerian PUPR.
“Melalui program aspirasi di DPR RI, jembatan gantung Beringin Jaya ini hadir sebagai salah satu bentuk tanggung jawab saya kepada masyarakat di Dapil Sulsel III, khususnya di Kabupaten Luwu Utara,”ujar Abang-panggilan akrab Muhammad Fauzi, saat peresmian.
Abang Fauzi berharap, keberadaan jembatan ini berdampak positif terhadap aktifitas masyarakat di lima kecamatan yang ada di Luwu Utara. Ia juga kembali menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR dan semua pihak yang turut membantu hingga jembatan ini terealisasi.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang turut hadir dalam peresmian menyampaikan rasa syukur. Menurutnya, jembatan ini sangat strategis karena menghubungkan 5 kecamatan di Luwu Utara. Di antaranya Baebunta Selatan, Baebunta, Sabbang, Sabbang Selatan dan Malangke Barat.
“Selain bermanfaat dalam hal transportasi masyarakat, tentu multiplier effect yang cukup besar dampak positifnya terhadap ekonomi masyarakat. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Luwu Utara, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Fauzi,“ kata Indah.
Peresmian juga dihadiri sejumlah tokoh Luwu Utara seperti Ketua DPRD Lutra, Kadis PUPR Lutra, Kapolsek Baebunta, Camat Barbunta Selatan, kepala desa se-Baebunta Selatan, dan dari PUPR dihadiri PPK satker Balai Jalan & Jembatan PUPR Wilayah II Sulsel.
Jembatan Beringin Jaya ini telah lama dinantikan warga sekitar. Sebab, selama ini masyarakat hanya menggunakan perahu rakitan (pincara) untuk menyebrang sungai. Sebanyak 1.621 kepala keluarga di sekitar jembatan kini sudah bisa beraktifitas normal sehari-sehari.
“Tentu ini berefek ke masyarakat yang selama ini menawarkan jasa penyeberangan sungai. Tetapi kita memikirkan dampak yang lebih besar untuk masyarakat luas dengan hadirnya jembatan ini,”
Muhammad Fauzi
Setelah peresmian jembatan, Abang Fauzi juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang selama ini mencari nafkah lewat jasa penyeberangan jembatan dengan pincara. Suami bupati Lutra Indah Putri Indriani ini berharap akan ada sumber pendapatan lain ke depannya.
“Tentu ini berefek ke masyarakat yang selama ini menawarkan jasa penyeberangan sungai. Tetapi kita memikirkan dampak yang lebih besar untuk masyarakat luas dengan hadirnya jembatan ini,” terangnya.
Menurut pihak Balai Jalan dan Jembatan Sulsel, jembatan ini adalah model pertama dan satu-satunya di Sulsel dengan model double sling. Karena perjuangan Abang Fauzi, jembatan ini pun dijuluki oleh masyarakat sekitar dengan nama Jembatan Abang. Hal ini lantaran jembatan tersebut hadir tak lepas dari perhatian Muhammad Fauzi.
Silahkan baca artikel sumber di {golkarpedia}