Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 12 Nov 2023 07:11 WIB ·

Dyah Roro Esti Menyerukan Diberlakukannya Genjatan Senjata di Gaza


 Dyah Roro Esti Menyerukan Diberlakukannya Genjatan Senjata di Gaza Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai –Konflik Palestina dan Israel hingga saat ini masih terus berlangsung. Serangan acak yang dilakukan Israel terhadap Palestina pun telah menewaskan ribuan masyarakat sipil di Gaza. Data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa serangan Israel telah memakan korban paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 9.061 orang dan korban luka 22.911 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 132 orang dan korban luka 2.281 orang.

Indonesia, melalui Presiden Joko Widodo, pun telah menegaskan bahwa posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengutuk keras serangan Israel terhadap masyarakat sipil di Gaza. DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) di posisi yang sama terus memberikan dukungan konkret untuk perjuangan Palestina dalam membebaskan diri dari serangan Israel.

“DPR sendiri menempatkan isu Palestina sebagai bagian terpenting dari agenda diplomasinya dan terus secara proaktif memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” ujar Anggota BKSAP DPR RI, Dyah Roro Esti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/11/2023).

Dyah Roro Esti menyatakan dirinya membutuhkan waktu dalam memproses segala hal yang terjadi di Palestina karena hal ini membuatnya begitu hancur. Ia menambahkan bahwa pembunuhan masyarakat yang tidak bersalah (40 persennya anak-anak) sama dengan membunuh potensi ekonomi, sosial dan perkembangan lingkungan di sebuah negara. Hal ini karena generasi masa depannya dalam bahaya, di mana kebanyakan mengalami trauma mendalam, masa depan terasa suram dan menakutkan.

Anggota Komisi VII DPR RI ini pun menegaskan, bahwa konflik di Gaza tersebut merupakan krisis kemanusiaan. “Dan Indonesia harus bisa mengirimkan bantuan-bantuan humanitarian karena saat ini kondisi Palestina yang kekurangan air bersih, bahan bakar, dan pembatasan listrik,” tandas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Tak hanya itu, ia menyerukan agar Indonesia harus turut serta dalam meredakan eskalasi konflik antara Israel dan Palestina. Selain itu, Dyah Roro Esti menegaskan bahwa dirinya bersama DPR-RI, Pemerintah dan rakyat Indonesia mendesak gencatan senjata atas dasar kemanusiaan dan hentikan perilaku tidak berperikemanusiaan ini, secepatnya.

Sebagaimana diketahui,  banyaknya masyarakat sipil yang menjadi korban di Palestina dikarenakan tentara Israel menargetkan tempat-tempat dengan konsentrasi masyarakat yang tinggi, seperti rumah sakit; masjid; gereja; kamp pengungsi; sekolah; dan tempat berkumpul lainnya. Kendati, Israel mengatakan target penyerangannya adalah kelompok militan Hamas. Namun, serangan indiscriminately (tanpa pandang bulu) tersebut telah menewaskan masyarakat sipil, termasuk anak-anak. 

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Omnibus Law Politik di Depan Mata! Adies Kadir: “Partai Golkar Komit Kajian Holistik dan Komprehensif!”

20 January 2025 - 17:44 WIB

Ahmad Doli Tegaskan: ‘Parliamentary Threshold Harus Tetap Ada, Jangan Dihapus!’

20 January 2025 - 17:18 WIB

Bantuan Aspirasi Disalahgunakan, Firman Soebagyo: Jangan Main-Main, Ada Hukum Pidananya!

14 January 2025 - 14:41 WIB

Laut Dipagar Bambu 30 Km! Firman Soebagyo: ‘Ini Harus Dirobohkan, Jangan Biarkan Negara Dirampas!

12 January 2025 - 07:44 WIB

147 Aset ID Food Dicaplok! Firnando Ganinduto Desak Dirut Jelaskan Rp 3,32 Triliun yang Hilang!

9 January 2025 - 07:51 WIB

Sarmuji Terkejut Putusan MK! Presidential Threshold Dihapus, Golkar Siapkan Strategi Baru

7 January 2025 - 19:32 WIB

Trending di Parlemen