Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Presiden · 4 Jan 2025 14:32 WIB ·

Nama Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup Dunia, Kok Bisa? Ini Temuan OCCRP!


 Nama Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup Dunia, Kok Bisa? Ini Temuan OCCRP! Perbesar

Jakarta, rakyat menilai — Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), masuk dalam daftar tokoh dunia paling korup versi lembaga jurnalisme investigasi internasional, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Daftar ini dipublikasikan oleh OCCRP melalui situs resminya, mengguncang perhatian publik di akhir tahun 2024.

Bashar Al-Assad, Presiden Suriah yang baru saja digulingkan, dinobatkan sebagai pemenang utama Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption. Di posisi finalis, nama Jokowi berada bersama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

“Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani,” demikian pernyataan resmi OCCRP yang dirilis pada Selasa (31/12/2024).

Penerbit OCCRP, Drew Sullivan, menegaskan bahwa korupsi adalah bagian integral dari upaya mempertahankan kekuasaan otoriter. “Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” tegasnya.

Pemilihan Terbuka Hingga Kontroversi

Lembaga berbasis di Amsterdam ini memulai nominasi Corrupt Person of the Year sejak November 2024. Proses voting dilakukan secara terbuka, diakses publik melalui Google Form yang disebarkan lewat media sosial resmi OCCRP. Para nominasi dinilai berdasarkan masukan dari jurnalis, akademisi, pelaku bisnis, hingga masyarakat umum.

Sejak 2012, OCCRP konsisten memilih tokoh yang dianggap memiliki rekam jejak paling kontroversial dalam kejahatan dan korupsi terorganisir di seluruh dunia. Publikasi ini menuai reaksi beragam, terutama terhadap munculnya nama Jokowi dalam daftar tahun ini.

Namun hingga saat ini, baik Jokowi maupun perwakilannya belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut.

Catatan OCCRP: Sorotan Dunia dan Imbas pada Reputasi Indonesia

Sebagai salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, OCCRP memiliki reputasi dalam mengungkap skandal kejahatan lintas negara. Terlibatnya nama mantan presiden Indonesia dalam daftar ini dikhawatirkan dapat memengaruhi citra internasional negara, sekaligus memicu perdebatan di dalam negeri.

Apakah laporan ini akan memengaruhi pandangan global terhadap kepemimpinan Jokowi? Atau sekadar isu yang meramaikan panggung politik internasional? Waktulah yang akan menjawab.

Silahkan baca artikel sumber di politiknesia

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kekuasaan di Tangan Segelintir! Dari Oligarki hingga Monarki, Apa Masih Relevan?

11 January 2025 - 21:38 WIB

Dipecat PDIP, Jokowi Dapat Tawaran Tempat Terhormat dari Golkar, Ini Penegasan Sarmuji!

17 December 2024 - 22:23 WIB

‘Universitasnya Tak Ada di Google’: Kisah Unik Presiden Prabowo soal Bahlil Lahadalia

13 December 2024 - 00:55 WIB

Jokowi Komunikasi dengan Partai Golkar: Langkah Baru atau Sekadar Spekulasi?

10 December 2024 - 22:14 WIB

Dikeluarkan dari PDIP, Sambil Senyum Jokowi Mengungkapkan: ‘Partainya Perorangan’, Apa Artinya?

8 December 2024 - 14:51 WIB

Dituding ‘Cawe-cawe’ di Pilkada oleh PDIP, Jokowi: Buktikan Saja, Jangan Menuduh

30 November 2024 - 21:39 WIB

Trending di Presiden