SkakMat Bahlil Bikin Menkeu Purbaya ‘Gagap’ Soal Data LPG 3 Kg, Akui Sedang Pelajari Ulang!

Menteri Keuangan Purbaya Akui Ada Kemungkinan Bahlil Betul, Tegaskan Angka Kompensasi APBN Pada Akhirnya Akan Sama

Menteri221 Views

Jakarta, RakyatMenilai.cok – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terlihat bersikap ekstra hati-hati saat merespons tudingan keras dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Sebelumnya, Bahlil secara terbuka menyebut Purbaya salah baca data terkait harga asli Liquefied Petroleum Gas (LPG 3 kg).

​Menanggapi tudingan yang terkesan “menyerang” tersebut, Purbaya menyatakan dirinya sedang mempelajari kembali data yang ia miliki. Ia bahkan tidak membantah kemungkinan bahwa Bahlil benar.

​“Saya sedang pelajari, kita pelajari lagi. Mungkin Pak Bahlil betul, tapi nanti kita lihat lagi seperti apa,” kata Purbaya saat kunjungan kerja ke Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).

Purbaya berkelit, mengaku hanya mendapatkan angka tersebut dari hitungan stafnya.

​“Yang jelas saya dapat angkanya dari hitungan staf saya, nanti kita lihat gimana salah pengertiannya,” tambahnya.

Menkeu yang baru menjabat itu pun mencoba meredam perbedaan tersebut dengan meyakini bahwa pada akhirnya, besaran angka subsidi tersebut akan sama.

​“Harusnya sih pada akhirnya angkanya sama, uangnya itu-itu aja kan. Nanti kita jelasin seperti apa yang betul,” ucapnya, menekankan bahwa perbedaan mungkin terletak pada cara pandang.

​“Mungkin cara lihat datanya beda, kan hitung-hitungan kan kadang-kadang kalau dari praktek sama akuntan kan kadang-kadang beda,” jelas Purbaya, mengisyaratkan adanya perbedaan perspektif yang menyebabkan data yang ia sampaikan dipertanyakan.

Bahlil: Menkeu Salah Baca Data karena Masih Baru

​Sebelumnya, Bahlil Lahadalia melancarkan kritik tajam usai Purbaya memaparkan data harga asli LPG 3 kg senilai Rp 42.750/tabung, dengan subsidi pemerintah Rp 30.000/tabung.

Bahlil mengatakan, Purbaya salah membaca data terkait harga asli LPG 3 kg. Ia pun memaklumi hal ini karena Purbaya masih baru menjabat sebagai Menkeu.

​“Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Biasalah kalau, ya mungkin butuh penyesuaian. Saya nggak boleh tanggapi sesuatu yang selalu ini ya,” kata Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).

Menteri ESDM ini menduga Purbaya belum mendapat masukan yang memadai dari tim internalnya.

​“Mungkin Menkeu-nya belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya,” tegas Bahlil, menyiratkan keunggulan informasi di pihak ESDM.

Bahlil juga menyinggung proses pematangan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dirancang BPS untuk penerima LPG 3 kg.

​“Menyangkut juga subsidi tentang satu data itu juga, itu juga masih dalam proses pematangan ya. BPS itu kan kerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin pak Menteri Keuangan ya, mungkin belum baca data kali itu ya,” tutup Bahlil, semakin memperkuat kesan bahwa Menkeu Purbaya kurang menguasai data strategis energi, seperti dikutip dari Detikfinance.

Related Posts

Don't Miss