Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parpol · 20 Apr 2024 21:34 WIB ·

Yuddy Chrisnandi: Kenegarawanan Prabowo ‘Tampak’ Ketika Minta Pendukungnya Tak Lakukan Aksi Tandingan


 Yuddy Chrisnandi: Kenegarawanan Prabowo ‘Tampak’ Ketika Minta Pendukungnya Tak Lakukan Aksi Tandingan Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai — Arahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta agar para pendukungnya membatalkan aksi turun ke jalan di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang putusan sengketa Pilpres, dinilai sebagai bentuk kenegarawanan.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Yuddy Chrisnandi dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (19/4/2024).

“Himbauan presiden terpilh, Prabowo Subianto, kepada masyarakat pendukungnya untuk tidak melakukan aksi massa menjelang keputusan MK adalah sikap seorang negarawan,” ujar Yuddy.

Menurut Yuddy, di tengah gugatan dugaan kecurangan Pemilu dan tekanan publik terhadap MK untuk menganulir hasil Pilpres yang sudah ditetapkan KPU, pengerahan aksi massa para pendukung paslon berpotensi menimbulkan kerusuhan massal yang menjadi awal terciptanya kerusuhan sosial.

“Jika hal itu terjadi, ditengah ketidakpastian gejolak internasional saat ini dapat lebih memukul perekonomian nasional dan menjadi beban berat bagi pemerintah yang ujungnya kesengsaraan rakyat kecil,” ungkapnya.

Yuddy yang juga Dubes RI untuk Ukraina, Armenia dan Georgia periode 2017-2021 tersebut menerangkan bahwa perang Rusia di Ukraina yang belum selesai dan perang Israel di Palestina yang masih memanas, hingga serangan Iran ke Israel yang dapat mengobarkan perang wilayah Timur Tengah, secara tidak langsung sudah memukul nilai kurs rupiah yang melemah drastis dalam sepekan terakhir ini.

“Jika peperangan tersebut tidak segera berhenti, kondisi perekonomian global semakin terpuruk, Indonesia tidak mungkin menghindarinya. Situasi yang berat itu akan bertambah sulit jika stabilitas politik dan keamanan nasional bergolak. Kita semua akan menanggung kerugian yang cukup berat dari berbagai sektor,” jelas Yuddy.

Karenanya, Menpan RB periode 2014-2016 itu menilai bahwa sikap yang diambil Menhan Prabowo Subianto mengendalikan para pendukungnya dapat dilihat sebagai pesan moral bagi seluruh bangsa Indonesia untuk merenungkanya.

“Persatuan dan kesatuan bangsa diatas segala kepentingan kelompok maupun ego individu. Sudah saatnya semua pemimpin nasional, mengedepankan sikap kenegarawanannya yang telah dicontohkan oleh para pemimpin bangsa sebelumnya. Demi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia,” pungkas Yuddy.

Silahkan baca artikel sumber di golkarpedia.com 

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Melihat Partai Golkar Sedang Tidak Baik-baik Saja, Golkar Garis Keras Bangkit Menantang Bahlil Lahadalia

3 September 2024 - 08:09 WIB

Robinson Napitupulu Dukung Rencana Bahlil Lahadalia Akan Rampingkan Kepengurusan DPP Partai Golkar

31 August 2024 - 10:31 WIB

Sosok M. Sarmuji ‘Kader Organik’ Partai Golkar Yang Ditunjuk Bahlil Jadi Sekjen DPP Partai Golkar

26 August 2024 - 11:24 WIB

Bahlil Lahadalia: Saya Dari Kampung, Tapi Jangan Ragukan Kesetiaan Saya Kepada Partai Golkar

23 August 2024 - 20:03 WIB

Diumumkan Bahlil Lahadalia, Tiga ‘Srikandi Senayan’ Masuk Daftar Pengurus Inti DPP Partai Golkar

22 August 2024 - 20:36 WIB

Banyolan Bahlil Lahadalia Saat Jokowi Pakai Kemeja Kuning: Saya Pikir Ada Kader Partai Golkar Baru!

22 August 2024 - 07:54 WIB

Trending di Parpol