Jepang, rakyat menilai — Jepang sedang mencari tahu bagaimana produsen mobil listrik China, seperti BYD, bisa memproduksi kendaraan dengan biaya sangat rendah. Saat membedah BYD Atto 3, sebuah SUV listrik, pada seminar di Jepang, banyak yang bertanya, “Bagaimana bisa mobil ini dibuat dengan biaya semurah itu?”
Atto 3, yang diluncurkan di Jepang pada Januari 2023, dijual dengan harga mulai sekitar US$30.000 atau sekitar Rp470 juta. BYD juga memperkenalkan dua model terlaris lainnya, yaitu Dolphin dan Seal, dengan harga mulai dari US$24.500 (sekitar Rp384 juta) hingga US$33.000 (sekitar Rp518 juta).
Dikutip VIVA Otomotif dari Electrek, Rabu 23 Oktober 2024, kunci dari harga murah BYD adalah produksi komponen yang sebagian besar dilakukan sendiri, termasuk baterai yang merupakan komponen paling mahal dalam kendaraan listrik.
BYD, produsen baterai terbesar kedua di dunia, memanfaatkan pengalaman panjangnya untuk mengurangi biaya. Baterai bisa mencapai lebih dari sepertiga dari total biaya kendaraan, tetapi BYD tetap mampu menekan harga karena efisiensi produksinya.
Pada seminar yang dihadiri oleh 70 perusahaan suku cadang Jepang, BYD Atto 3 menarik perhatian dengan desain sederhana dan jumlah komponen yang jauh lebih sedikit dibanding pesaing, seperti Tesla Model Y dan NIO ET5. Sho Kato, kepala departemen Nissin Seiki, terkejut dengan sedikitnya komponen yang digunakan BYD dan Tesla, yang memungkinkan biaya produksi lebih rendah.
Mobil listrik seperti BYD Dolphin bahkan sudah bersaing ketat dengan Toyota Prius dan Nissan LEAF di Jepang. BYD juga menggunakan teknologi inovatif, seperti E-Axle 8-in-1 yang menggabungkan motor, inverter, dan reducer untuk menekan biaya.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Rabu, 23 Oktober 2024 – 10:32 WIB
Judul Artikel: Insinyur Jepang Kaget saat Bongkar Mobil BYD