Jakarta, Rakyat Menilai – Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional. Satgas ini diperlukan untuk membantu Indonesia mengkoordinasikan negara tujuan ekspor dan komoditasnya.
Penunjukan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2023 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada Rabu (20/9).
Ketua Umum Partai Golkar itu akan menjadi ujung tombak bersama anggota Satgas Peningkatan Ekspor Nasional merumuskan kebijakan peningkatan ekspor yang adaptif dan responsif.
Selain itu, Airlangga bakal memimpin Satgas menetapkan langkah strategis yang terintegrasi dan bersifat kolaboratif untuk melaksanakan kebijakan. Menetapkan langkah penyelesaian permasalahan melalui terobosan yang cepat dan tepat yang muncul selama proses peningkatan ekspor.
Penerbitan Keppres dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap dinamika ekonomi dan geopolitik global.
Satgas ini juga dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dinamika ekonomi dan geopolitik global ini diprediksi memberi pengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk sektor ekspor.
Sebagai Ketua Satgas Peningkatan Ekspor, Airlangga dibantu dua orang wakil ketua, yakni Wakil Ketua I Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua II Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan, peran Satgas diperlukan agar kinerja ekspor meningkat.
“Sejak 2010 tren pertumbuhan ekspor Indonesia agak stagnan dan semakin didominasi oleh ekspor komoditas, sehingga stabilitas kinerja ekspor, penerimaan devisa dan neraca dagang sulit diciptakan,” ujar Shinta.
Hal Ini berbeda dengan tren pertumbuhan ekspor beberapa negara kompetitor di ASEAN-5 seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia, yang pertumbuhan ekspornya minimal 2 kali lipat dari pertumbuhan ekspor Indonesia sejak 2010.
“Jadi, sangat-sangat perlu (Satgas) kalau kita mau tetap on track dengan milestones pertumbuhan yang kita ciptakan hingga 2045,” kata Shinta.
Sementara, Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah terus mengundang kehadiran perusahaan teknologi untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Dengan besarnya potensi pasar sektor digital yang ada di Indonesia, Pemerintah berharap perusahaan teknologi yang me¬nanamkan investasi juga dapat membuka pusat riset, melatih dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital.
Selain itu, meningkatkan pemberdayaan UMKM lokal, memberikan akses teknologi secara merata, serta mendukung agenda transformasi digital yang tengah digaungkan Pemerintah.
“Silakan datang dan berinovasi di Indonesia, tetapi jangan sekadar berjualan. Terutama, ada yang mengambil untung dari transaksi ekonomi dan transaksi data tapi tidak punya kantor di sini,” kata Airlangga saat mewakili dan menyampaikan keynote speech Presiden Jokowi dalam Cloud Day Indonesia 2023, di Jakarta, Selasa (26/9).
Dengan potensi pasar sebesar Indonesia, seharusnya kantor pusat regional bisa dilakukan di Indonesia, bukan di negara lain.
Lebih lanjut, Airlangga me¬nyampaikan arahan Jokowi. Hingga kini, Indonesia terus membuka diri terhadap investasi guna meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan di masa mendatang. Seperti AI (Artificial In¬telligent) Researcher, Big Data Analyst, 5G Network Engineer dan Cyber Security Specialist.
Menurutnya, dibutuhkan penguatan kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah sebagai regulator, perusahaan penyedia teknologi. Dan juga para inovator agar pengembangan ekonomi digital dan AI dapat memberikan nilai tambah optimal untuk masyarakat Indonesia.
Artikel ini telah tayang di golkarpedia.com