Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 1 Dec 2024 07:02 WIB ·

Soedeson Tandra Menolak Usulan PDIP, Tempatkan Kembali Polri di Bawah TNI atau Kemendagri


 Soedeson Tandra Menolak Usulan PDIP, Tempatkan Kembali Polri di Bawah TNI atau Kemendagri Perbesar

Senayan, rakyat menilai —Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra tak setuju usulan PDI Perjuangan (PDIP) agar institusi Polri dikembalikan di bawah institusi TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Soedeson menegaskan bahwa langkah tersebut tidak sejalan dengan prinsip demokrasi modern dan semangat reformasi.

“Mengenai institusi polisi ditaruh kembali di bawah institusi TNI, ya jelas enggak setuju lah, enggak setuju,” kata Soedeson, saat dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (29/11/2024), dikutip dari Tribunnews.

Dia menjelaskan, hukum militer memiliki perbedaan mendasar dengan hukum sipil, sehingga tidak sesuai jika Polri ditempatkan di bawah institusi militer. Soedeson juga menegaskan bahwa Polri adalah bagian dari eksekutif dan bertugas sebagai penegak hukum.

“Nah bagaimana dia taruh di bawah institusi militer. Itu kan enggak benar,” ujar Wakil Ketua Umum DPN Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini.

Dia juga menolak usulan agar Polri berada di bawah Kemendagri. Menurutnya, fungsi polisi sebagai perpanjangan tangan presiden dalam penegakan hukum sangat berbeda dengan tugas Kemendagri yang fokus pada administrasi pemerintahan dalam negeri. “Beda jauh, gitu lho. Jadi jangan dicampur aduk,” ungkap Soedeson.

Soedeson menganggap, usulan tersebut bertentangan dengan semangat reformasi yang telah mengubah pemerintahan Indonesia menjadi pemerintahan sipil. Dia mengingatkan agar permasalahan di tubuh Polri tidak diselesaikan dengan langkah-langkah yang keliru.

“Ada pepatah mengatakan kalau ada tikus di dalam lumbung padi, jangan padinya yang dibakar. Kan aneh. Tikusnya yang kita tangkap,” ucap Soedeson.

Soedeson menambahkan, kalaupun ingin memperbaiki institusi Polri, makan yang dibuat adalah perkuat sistemnya.

“Nah kepolisian itu bukan seluruhnya jelek, jangan begitu. Kan ada juga yang baik. Nah yang harus kita dorong adalah perkuat sistemnya, perbaikan pendidikannya, dan lain sebagainya,” tegasnya.

Usulan ini sebelumnya disampaikan Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus.

Usulan ini muncul sebagai respons atas hasil Pilkada serentak 2024 di sejumlah wilayah yang diindikasi adanya pengerahan aparat kepolisian.

“Kami sedang mendalami kemungkinan untuk mendorong kembali agar Polri kembali di bawah kendali Panglima TNI atau agar Polri dikembalikan ke bawah Kemendagri,” kata Deddy di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Deddy berharap, usulan ini akan disetujui DPR RI agar tugas polisi juga direduksi sebatas urusan lalu lintas, patroli menjaga kondusivitas perumahan, serta reserse untuk keperluan mengusut dan menuntaskan kasus-kasus kejahatan hingga pengadilan.

Artikel ini telah tayang di golkarpedia.com

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cek Endra: “Selama Ini Kita Tergantung ke Singapura, Sekarang Saatnya Mandiri!”

18 May 2025 - 17:20 WIB

Ahmad Doli Kurnia Geram PSU Pilkada Barito Utara Nyaris Setahun: “Bayangin, Daerah Itu Enggak Punya Kepala Daerah!”

18 May 2025 - 15:26 WIB

Freddy Poernomo Walk Out! Gubernur Jatim Dinilai Langgar Aturan di Paripurna BUMD: “Ini Tidak Bisa Diwakilkan!”

15 May 2025 - 20:37 WIB

Sarmuji Kritik Wacana Sistem Pemilu Tertutup: “Pindah Lokus Politik Uang ke Elite Partai?”

15 May 2025 - 18:56 WIB

Soedeson Tandra Tegas di Balikpapan: ‘Oknum Polisi Edarkan Narkoba? PDTH dan Hukum Seberat-beratnya!’

13 May 2025 - 19:49 WIB

Mukhtarudin: ‘Tanpa Literasi Digital, Kita Akan Tertinggal!’ Pemerataan Pendidikan Jangan Hanya Jadi Wacana

5 May 2025 - 07:22 WIB

Trending di Parlemen