Alor, NTT rakyat menilai — Calon Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena secara maraton berkampanye hingga azan subuh di Maliang, Pantar Tengah, Kabupaten Alor.
Perjalanan yang melelahkan dari 16-18 November, itu dimulai dari Flores daratan menyeberang ke Adonara dan terus ke Pantar
Walau tiba di Maliang pada pukul 03.20 subuh, warga tetap setia menunggu. Melki disambut suara adzan subuh dari Masjid Mujahidin Maliang.
“Ternyata kita lakukan konsolidasi di waktu subuh. Ini suara adzan mengingatkan kita bahwa ternyata sudah subuh,” sebut Melki Laka Lena disambut tepuk tangan warga Maliang yang hadir, dikutip dari Pos-Kupang.
Sebelumnya, Melki Laka Lena melakukan kunjungan di posko penyintas erupsi Lewotobi di Desa Lewolaga dan Konga di Kabupaten Flores Timur, Sabtu (16/11/2024).
Di tenda-tenda penampungan, Melki Laka Lena menyapa para penyintas erupsi gunung Lewotobi Lak-laki. Ia berbaur, bersenda gurau dan memberi penguatan kepada anak-anak penyintas.
Selanjutnya Melki Laka Lena dan rombongan mengunjungi para penyintas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Waigete, Kabupaten Sikka.
Melki memberi penghiburan juga menelpon Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo dan Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin untuk memberi dukungan yang masih perlu bagi pengungsi Lewotobi.
Setelah itu, Melki Laka Lena bersilahturahmi dengan Uskup Maumere di istana Keuskupan Maumere. Selanjutnya Melki Laka Lena berdiskusi dengan para civitas akademika di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Maumere.
Pater Otto Gusti Madung yang memimpin diskusi yang dihadiri para imam Ledalero dan Ritapiret juga pengajar dan para frater berlangsung seru dan menarik. Para cendikiawan Katolik ini membedah visi misi dan program Melki-Johni sekaligus memberikan masukan dan catatan kritis.
Melki Laka Lena melanjutkan silaturahmi dengan pendiri Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano di Maumere. Setelah itu ia bertemu dan berkonsolidasi dengan Senator/Anggota DPD RI asal NTT, Angelo Wake Kako bersama tim yang sudah terbentuk di seluruh desa di Kabupaten Sikka.
Melki Laka Lena dan rombongan bermalam di Capa Hotel, Maumere, kabupaten Sikka. Esoknya, Minggu (17/11/2024), Melki Laka Lena dan rombongan bertolak dari Maumere ke Larantuka dan selajutnya ke Adonara lewat Pelabuhan Tobilota.
Dari Tobilota, rombongan yang dipandu Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni Kabupaten Flores Timur, Syaiful Sengaji menuju ke Desa Lamahala Jaya dan bertemu masyarakat pendukung Melki-Johni.
Acara konsolidasi berlangsung sederhana dan penuh keakraban di depan balai adat Lamahala Jaya. Warga di perkampungan muslim terbesar di Flores Timur itu tampak antusias menyambut Melki Laka Lena.
Dari Lamahala, Melki Laka Lena menuju Waiburak bertemu para pendukung Melki-Johni. Pertemuan di rumah Ketua Partai Gelora Kabupaten Flotim. Acara konsolidasi di Waiburak berlangsung meriah dihadiri para pemuda milenial Adonara Timur.
Selanjutnya Melki laka Lena melakukan ziarah ke makam mantan Gubernur NTT dua periode, Frans Lebu Raya di Desa Watoone, Kecamatan Witihama. Setelah itu Melki Laka Lena ke Desa Redontena bertemu para tokoh adat di rumah adat Redontena.
Dari Redontena, Melki Laka Lena ke Pelabuhan Laut Desa Boleng, Kecamatan Ile Boleng untuk selanjutnya ke Lewoleba, kabupaten Lembata.
Dengan kapal motor, Melki Laka Lena berlayar sekitar 1 jam dari Boleng ke Lewoleba. Tiket seluruh penumpang di kapal motor tersebut dibayar seluruhnya oleh Melki Laka Lena.
Tiba di Pelabuhan Lewoleba, Melki Laka Lena disambut meriah para pengurus partai koalisi Melki-Johni dan relawan.
Sarung Lamalera dikenakan kepada Melki Laka Lena di palabuhan Lewoleba. Dari Pelabuhan Lewoleba, Melki Laka Lena diarak menuju Hotel Lewoleba untuk konsolidasi pemenangan Melki-Johni.
Usai makan malam bersama para pengurus Partai Koalisi Melki-Johni dan relawan, ditemani Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT, Yohanes De Rosari, Melki Laka Lena dan rombongan menuju ke pelabuahn Wairiang, Kedang. Sepanjang jalan menuju ke Wairiang, Melki Laka Lena ditunggu para pendukungnya di desa-desa yang dilewati sampai di Wairiang.
Pukul 00.15 pagi, kapal motor yang membawa Melki Laka Lena dan rombongan berlayar dari Wairiang ke Balauring. Cuaca malam itu tidak bersahabat. Hujan deras dan kabut, menyelimuti alam Wairiang.
Kapten kapal menyarankan agar jangan dulu berlayar karena cuaca tidak bersahabat. Sekitar satu jam Melki Laka Lena dan rombongan menunggu hingga cuaca sedikit redah agar kapal bisa berlayar. Sekitar pukul 01.25, kapal mulai berlayar dari Wairiang menuju Balauring.
Terpaaan gelombang yang keras membuat kapal oleng berat. Kendati demikian, kapal berhasil sandar dengan nyaman di Pelabuhan Baranusa tepat pukul 03.00 Wita.
Di Maliang, ibubkota Kecamatan Pantar Tengah, Melki Laka Lena disambut warga yang sudah menanti sejak malam. Konsolidasi dilakukan dari jam 03.20 Wita dini hari.
Dari Maliang bergerak ke Kabir, ibukota Kecamatan Pantar. Pertemuan dengan warga Kabir dilakukan jam 5.20 pagi di Kabir bersama pengurus Golkar, partai koalisi dan masyarakat serta relawan Melki-Johni.
Selanjutnya Melki Laka Lena melakukan blusukan di Pasar Kabir, bertemu dengan masyarakat para penjual. Setelah dari Pasar Kabir, Melki Laka Lena dan rombongan menuju ke Pelabuhan Lianglolong Pantar untuk berlayar ke Alor Kecil dan selanjutnya ke Kalabahi.
Di Kalabahi, dilakukan konsolidasi pemenangan bersama Tim Pemenangan Melki-Johni Kabupaten Alor di Hotel Shimponi. Slanjutnya ke bandara Mali untuk kembali ke Kupang.
Sejumlah agenda menanti Melki Laka Lena di Kupang diantaranya konsolidasi dengan pemuda milenial Oeba, Kota Kupang. Juga doa bersama Melki-Johni dengan warga Kota Kupang, dihadiri Ketua Umum PSI yang juga putera bungsu Presiden RI ketujuh, Joko Widodo, Kaesang Pangarep untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Pantai Tedis Kota Kupang dan berakhir acara tatap muka di rumah Reni Marlina Un srikandi TTS, sekretaris tim pemenangan Melki-Johni Provinsi NTT di Oesapa, Kota Kupang.
Artikel ini telah tayang di golkrpedia.com