Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 11 May 2023 11:19 WIB ·

Terkait Singapura Minta Listrik, Menko Luhut: Brengseknya Singapura, Dipikirnya Kita Bodoh


 Terkait Singapura Minta Listrik, Menko Luhut: Brengseknya Singapura, Dipikirnya Kita Bodoh Perbesar

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah telah menolak permintaan Singapura agar Indonesia mengekspor listrik hasil energi baru terbarukan (EBT) ke sana.

Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia ingin agar Singapura berinvestasi dan membangun proyeknya di Indonesia.
“Singapura itu minta supaya kita ekspor listrik clean energi ke sana. Kita enggak mau, saya bilang enggak mau.

Mau kalau proyeknya di kita. Jadi kita jual. Jadi jangan kau yang mengatur,” tegas Luhut saat menghadiri seminar yang digelar Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin Jakarta, Selasa (9/5).

Luhut menginginkan agar Singapura berinvestasi di industri panel surya di Indonesia, sebagai bentuk hilirisasi komoditas pasir silika.

Apa yang Indonesia inginkan, kerja sama terkait panel surya itu harus end to end (terintegrasi). Pasalnya, Indonesia sudah memiliki bahan bakunya yang melimpah.

“Kan brengseknya Singapura, dipikir kita bodoh saja. Dia tenderin lah ke perusahaan-perusahaan kita. Emang gua pikirin. Enggak, elu mesti lihat,” tegas Luhut.

“Kan brengseknya Singapura, dipikir kita bodoh saja. Dia tenderin lah ke perusahaan-perusahaan kita. Emang gua pikirin. Enggak, elu mesti lihat,”.

Menko Luhut

Sebelumnya pada acara DBS Asian Insight Forum 2023, Rabu 15 Maret, Luhut mengatakan bahwa kerja sama dengan Singapura berupa pembangunan pabrik panel surya beserta ekosistemnya ini bila terealisasi nilai investasinya kira-kira mencapai USD 50 miliar atau setara Rp 773 triliun.

“Semua kalau nanti dengan ekosistemnya terbangun kira-kira USD 50 miliar,” ungkap dia.

Selain pabrik panel surya, dia juga menginginkan ekosistemnya terbangun dengan lebih komprehensif, termasuk pengembangan baterai, mengingat listrik dari panel surya bersifat intermiten atau sementara.

“Kita bisa membuat panel surya di sini, kita bisa membuat baterainya di sini, kita bisa mendiskusikan bagaimana kita berinvestasi bersama dengan Singapura,” pungkas Luhut.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

“Kita bisa membuat panel surya di sini, kita bisa membuat baterainya di sini, kita bisa mendiskusikan bagaimana kita berinvestasi bersama dengan Singapura,” pungkas Luhut.

Adaro Garap Panel Surya untuk Singapura

Sebelumnya, Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengungkapkan, Adaro juga akan berkutat dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.

Proyek yang digarap Adaro tahun ini, salah satunya adalah menjadi rantai pasok panel surya untuk Singapura. Ini dilakukan dengan jaminan Singapura berinvestasi dalam hal pembangunan manufakturnya di Indonesia.

“Kita kan terakhir kita diam-diam, Adaro diam diam, tahu-tahunya Pak Dharma (Direktur Utama Adaro Power) udah sign aja di Singapura. Tapi itu kita udah garap dari dua tahun lalu itu,” tutur Boy Thohir.

Silahkan baca artikel sumber di {politiknesia}

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!”

23 January 2025 - 07:31 WIB

Meutya Hafid Lantik Raline Shah, ‘Mewakili Perempuan dan Edukasi Digital!’

15 January 2025 - 07:24 WIB

Agus Gumiwang: ‘Revisi Permendag Nomor 8/2024 Ini Angin Segar untuk Manufaktur, Kami Siap Bantu!

9 January 2025 - 09:34 WIB

Resmikan AI Center di Universitas Brawijaya, Meutya Hafid: ‘Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Targetkan 9 Juta di 2030!’

7 January 2025 - 19:06 WIB

Airlangga Hartarto: “PPN 12% Dibatalkan, Kebutuhan Pokok Tetap Bebas Pajak!

3 January 2025 - 21:25 WIB

Kominfo Resmi Jadi Komdigi! Meutya Hafid: ‘Logo Baru Ini Lambang Kolaborasi dan Era Digital Indonesia

28 December 2024 - 18:16 WIB

Trending di Menteri