Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Menteri · 17 Nov 2023 17:42 WIB ·

90% Kendaraan RI Produk Jepang, Menko Airlangga Desak Ini ke Jepang


 90% Kendaraan RI Produk Jepang, Menko Airlangga Desak Ini ke Jepang Perbesar

Jakarta, Rakyat Menilai – Menko Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicles/ EV) mengingat 90% kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang. Airlangga berharap pelaku usaha Jepang dapat kerja sama mempercepat pengembangan EV di Indonesia. Airlangga juga mengajak Jepang untuk bekerja sama pada proyek energi bersih.

Hal ini terungkap dalam rangkaian Pertemuan Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), Menko Airlangga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Nishimura Yasutoshi, Minister of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang pada Selasa (14/11/2023).

“Indonesia memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan, termasuk solar panel energy, dan geothermal energy, kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut,” ajak Menko Airlangga dalam pernyataan resmi Rabu (15/11/2023).

Pertemuan berlangsung hangat dan konstruktif, membicarakan ekplorasi peluang-peluang kerja sama di berbagai sektor seperti Energi Terbarukan, Teknologi, Infrastruktur, Perikanan, dan progres perundingan dalam IPEF.

Mengawali pertemuan, Menteri Nishimura menyampaikan keinginan yang kuat untuk segera menyelesaikan seluruh pilar IPEF secara substansi yang diharapkan dapat memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif AZEC, dan keinginan Jepang untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF. Jepang telah mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar USD 1 Miliar melalui proyek-proyek konkret pada IPEF.

“Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3, dan Pilar 4 IPEF,” kata Airlangga.

Airlangga juga menjelaskan bahwa Pilar 1 IPEF belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa Chapter yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah Critical Mineral.

“Presiden Joko Widodo telah menyuarakan pentingnya penguatan rantai pasok Critical Mineral, pada saat pertemuan bilateral dengan Presdien AS Joe Biden,” katanya.

Pada pembahasan terkait digitalisasi, Jepang sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia dan berharap digitalisasi dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.

Menko Airlangga menyampaikan besarnya potensi semi-konduktor di Indonesia sebagai penghasil Silica yang menjadi bahan baku semi-konduktor yang dibutuhkan dunia.

“Indonesia ingin menjadi penyedia kebutuhan semi-konduktor dunia sebagai alternatif pasar selain China,” tegas Menko Airlangga.

Indonesia membutuhkan investasi dan kerja sama dari Jepang dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kualitas SDM pelajar
Indonesia untuk pengembangan semi-konduktor.

Menutup pertemuan bilateral, Menteri Nishimura berharap kedua negara dapat mengatasi hambatan perdagangan termasuk produk agro dan perikanan. Menko Airlangga menyampaikan harapannya agar terdapat keseimbangan akses pasar produk perikanan Indonesia di Jepang, dan produk perikanan berkualitas Jepang di Indonesia.

Silahkan baca artikel sumber di {CNBC Indonesia}

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketum Golkar Bahlil Lahadalia: ‘Saya 5 Tahun Jadi Sopir & Kondektur Angkot, Masih Perlu Diajarin Naik Angkutan Umum?’

4 February 2025 - 06:40 WIB

Bahlil Lahadalia: “Sesuai Arahan Presiden Prabowo, Minyak Mentah Tidak Diekspor, Harus Dimanfaatkan Kilang Dalam Negeri!”

30 January 2025 - 09:38 WIB

Bahlil Lahadalia: “Impor Minyak Rugikan Indonesia Rp 500 Triliun, Arahan Presiden Prabowo Tegas di 2029!”

23 January 2025 - 07:31 WIB

Meutya Hafid Lantik Raline Shah, ‘Mewakili Perempuan dan Edukasi Digital!’

15 January 2025 - 07:24 WIB

Agus Gumiwang: ‘Revisi Permendag Nomor 8/2024 Ini Angin Segar untuk Manufaktur, Kami Siap Bantu!

9 January 2025 - 09:34 WIB

Resmikan AI Center di Universitas Brawijaya, Meutya Hafid: ‘Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Targetkan 9 Juta di 2030!’

7 January 2025 - 19:06 WIB

Trending di Menteri