Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Berita · 5 Apr 2023 01:01 WIB ·

Partai Ummat Minta Jokowi Akhiri Manuver Dukung Capres, Demi Marwah Kepala Negara


 Partai Ummat Minta Jokowi Akhiri Manuver Dukung Capres, Demi Marwah Kepala Negara Perbesar

Presiden Joko Widodo diminta mengakhiri manuver yang menunjukkan sinyal dukungan kepada calon presiden (Capres) tertentu. Hal ini, semata untuk menjaga marwah kepala negara.

Permintaan itu disampaikan Ketua Bidang Politik Partai Ummat, Hilmi R. Ibrahim, menanggapi kehadiran Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan lima ketua umum parpol pendukung pemerintah, di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4).

Sebagai seorang presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya, dikatakan Hilmi, Jokowi diharapkan melapangkan jalan dan bersikap netral kepada siapapun yang dipilih oleh rakyat.

“Presiden tugasnya adalah memastikan seluruh program dan kebijakannya berhasil dan berakhir dengan baik, sementara presiden terpilih yang akan datang dapat melanjutkan, ataupun memperbaiki,” ujar Hilmi kepada wartawan, Senin (4/3).

“Presiden tugasnya adalah memastikan seluruh program dan kebijakannya berhasil dan berakhir dengan baik, sementara presiden terpilih yang akan datang dapat melanjutkan, ataupun memperbaiki,”

Hilma R. Ibrahim

Partai Ummat, kata Hilmi lagi, meminta agar Jokowi tidak usah terlalu khawatir atau ragu kalau bukan calon yang dikehendakinya menjadi presiden, sehingga programnya tidak akan jalan.

“Anggaplah program yang sudah dikerjakan selama 10 tahun itu sebagai legacy dan serahkan kepada masyarakat untuk menilai. Jangan terlalu memastikan siapa yang akan menggantikannya,” tuturnya

Sambungnya, setelah berkuasa selama hampir 10 tahun, semestinya presiden harus menjaga jarak yang sama terhadap kandidat yang lain. Tidak boleh ada satu kandidat yang didukung, dan ada kandidat yang tidak didukung.

“Presiden harus menjaga kehormatannya, dengan berdiri pada posisi yang sama untuk semua capres,” pungkasnya.

Silahkan baca artikel sumber di {radaraktual}

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

California: ‘Dari Demam Emas hingga Silicon Valley, Apa Rahasia Keberagamannya?’

13 January 2025 - 08:21 WIB

Kekuasaan di Tangan Segelintir! Dari Oligarki hingga Monarki, Apa Masih Relevan?

11 January 2025 - 21:38 WIB

Indonesia Resmi Masuk BRICS: Langkah Baru di Tatanan Ekonomi Global

8 January 2025 - 17:35 WIB

‘French Fries’ Gantikan Nasi! Bima, Siswa SD yang Dapat Menu Spesial dari Program Makan Bergizi Gratis, Kok Bisa?

6 January 2025 - 20:34 WIB

Nama Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Paling Korup Dunia, Kok Bisa? Ini Temuan OCCRP!

4 January 2025 - 14:32 WIB

Sandra Dewi dan Harvey Moeis Masuk Daftar PBI BPJS Kesehatan: ‘Bukan Fakir Miskin, Kok Bisa?

29 December 2024 - 22:12 WIB

Trending di Berita