Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Berita · 27 Dec 2024 07:30 WIB ·

‘Royal Warrant’ Cadbury Dicabut Raja Charles! 170 Tahun ‘Cap Kerajaan’ Berakhir, Kok Bisa?


 ‘Royal Warrant’ Cadbury Dicabut Raja Charles! 170 Tahun ‘Cap Kerajaan’ Berakhir, Kok Bisa? Perbesar

Cadbury Dicoret Raja Charles! ‘Kami Kecewa, Tapi Hormati Keputusan Ini’

Setelah bertahan selama 170 tahun, nama besar Cadbury akhirnya dicoret dari daftar Royal Warrant, sebuah pengakuan bergengsi yang pertama kali diterima dari Ratu Victoria pada tahun 1854. Di bawah kepemimpinan Raja Charles, produsen cokelat legendaris asal Birmingham ini kehilangan status yang telah melekat selama lebih dari satu abad.

Pemilik Cadbury, Mondelez International asal Amerika Serikat, mengaku kecewa atas keputusan tersebut. “Meski kami kecewa menjadi salah satu dari ratusan bisnis dan merek lain di Inggris yang tidak menerima warrant baru, kami bangga pernah memilikinya sebelumnya, dan kami sepenuhnya menghormati keputusan tersebut,” ujar juru bicara Mondelez.

Raja Charles Pilih 386 Perusahaan Baru

Di bawah kepemimpinan Raja Charles, Royal Warrant kini diberikan kepada 386 perusahaan, termasuk nama-nama besar seperti John Lewis, Heinz, Nestle, Moet and Chandon, dan Weetabix. Namun, Cadbury dan perusahaan lain seperti Unilever harus rela kehilangan pengakuan prestisius ini. Unilever, yang terakhir menerima warrant dari Ratu Elizabeth II, menyatakan tetap bangga dengan sejarah panjangnya. “Kami sangat bangga dengan sejarah panjang merek-merek kami dalam melayani keluarga kerajaan,” ungkap perwakilan Unilever.

Kontroversi di Balik Pencabutan

Keputusan mencabut warrant ini tak lepas dari tekanan kelompok kampanye B4Ukraine yang mendesak Raja Charles mencabut dukungan dari perusahaan-perusahaan “yang masih beroperasi di Rusia” pasca invasi Ukraina. Kelompok ini menyoroti Mondelez dan Unilever sebagai bagian dari daftar tersebut.

Menurut Profesor David Bailey dari Birmingham Business School, pencabutan warrant ini akan membawa konsekuensi besar bagi Cadbury. “Biaya mereka akan meningkat karena mereka harus menghapus lambang kerajaan dari semua kemasannya,” jelasnya kepada BBC Radio WM. Ia juga menyoroti dampak ekonomi dari pengakuan ini. “Apa gunanya royal warrant jika bukan untuk mendukung pekerjaan dan produksi Inggris?” tegasnya.

Pabrik cokelat raksasa ini merayakan hari jadinya yang ke-200 pada bulan Maret.

Sejarah Panjang Cadbury

Cadbury merayakan ulang tahun ke-200 pada awal tahun ini. Sejak didirikan oleh John Cadbury pada 4 Maret 1824 sebagai toko kecil yang menjual kakao dan cokelat minum di Birmingham, merek ini berkembang pesat hingga mendirikan pabrik Bournville, yang menjadi salah satu produsen kakao terbesar di dunia. Namun, perjalanan Cadbury berubah ketika diakuisisi oleh Kraft, perusahaan makanan asal Amerika Serikat, dalam pengambilalihan kontroversial pada 2010. Pada 2012, Cadbury resmi menjadi bagian dari divisi Mondelez.

Cap Prestisius yang Hilang

Royal Warrant selama ini dianggap sebagai “cap persetujuan” yang membawa dampak besar bagi reputasi perusahaan. “Ini semacam pengakuan yang tak hanya prestisius, tetapi juga menguntungkan ekonomi Inggris secara signifikan,” tambah Prof Bailey. Namun, pencabutan ini menjadi babak baru yang harus dihadapi oleh Cadbury, sang raksasa cokelat Inggris.

Sumber artikel:

  • Shehnaz Khan
  • Role,BBC News, West Midlands
Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

California: ‘Dari Demam Emas hingga Silicon Valley, Apa Rahasia Keberagamannya?’

13 January 2025 - 08:21 WIB

Indonesia Resmi Masuk BRICS: Langkah Baru di Tatanan Ekonomi Global

8 January 2025 - 17:35 WIB

‘French Fries’ Gantikan Nasi! Bima, Siswa SD yang Dapat Menu Spesial dari Program Makan Bergizi Gratis, Kok Bisa?

6 January 2025 - 20:34 WIB

Sandra Dewi dan Harvey Moeis Masuk Daftar PBI BPJS Kesehatan: ‘Bukan Fakir Miskin, Kok Bisa?

29 December 2024 - 22:12 WIB

Senyum Kemenangan di Tengah Kegelapan: Mohammed al-Bashir Pimpin Pemerintahan Sementara Suriah

13 December 2024 - 01:22 WIB

Suriah di Bawah Kepemimpinan Mohammad al-Bashir: Membangun Kembali Negara Pasca-Konflik, Tapi Apakah Bisa Bertahan?

12 December 2024 - 13:57 WIB

Trending di Berita