Jakarta, Rakyat Menilai — Lembaga survei SPIN juga merilis survei elektabilitas partai politik di Pemilu 2024. Berdasarkan survei itu, PPP dan PSI tidak lolos ambang batas parlemen.
Berdasarkan hasil survei ini juga dapat dibaca kalau pencapresan Ganjar Pranowo tidak memberikan coattail effect yang signifikan kepada PDIP. Perolehan suara PDIP pada pileg 2019 berdasarkan info grafik Kompas adalah 19,33℅ sedangkan pada survei SPIN 21,1℅ atau hanya naik sekitar 1% saja.
Begitu juga dengan pasangan Capres-cawapres Anies-Cak Imin justru tidak memberikan coattail effect kepada PKB maupun NasDem. Jika pada pileg sebelumnya PKB memperoleh 9,69% suara masih berdasar info grafik Kompas maka pada hasil survei malah turun 2,69% atau lebih dari seperempatnya menjadi 7%.
Begitupun dengan pencapresan Anies yang diharapkan memberikan coattail effect kepada partai yang dipimpin Surya Paloh, ternyata hasil survei menunjukkan perolehan NasDem justru turun dari pileg 2019 yaitu cuma mendapatkan 6% suara.
Survei digelar pada 1-10 November 2023 dengan melibatkan 2.178 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan bantuan kuesioner.
Adapun margin of error survei yakni +/- 2,1%. Tingkat kepercayaan survei tercatat 95%.
SPIN menanyakan kepada responden ‘jika Pemilu dilaksanakan hari ini partai politik mana kah yang akan anda pilih?’. Hasilnya menunjukkan PDIP masih bertengger di atas terpaut sedikit dengan Gerindra yang berada di posisi kedua. Sementara PSI dan PPP tidak lolos ambang batas parlemen.
Berikut ini elektabilitas parpol:
1. PDIP 21,1%
2. Gerindra 18,9%
3. Golkar 10%
4. Demokrat 8,4%
5. PKB 7%
6. PKS 7%
7. NasDem 6%
8. PAN 4%
9. PSI 3,6%
10. PPP 2,3%
11. Gelora 1,9%
12. PBB 1,8%
13. Perindo 1,2%
14. Partai Ummat 0,2%
15. Hanura 0,2%
16. Partai Buruh 0,1%
17. Partai Garuda 0,1%
18. PKN 0,1%
TT/TJ 6,1%
Direktur SPIN Igor Dirgantara lantas membahas hasil survei tersebut. Dia menyoroti secara khusus kondisi elektabilitas PAN, PSI, dan PPP.
Igor mengatakan elektabilitas PSI mencapai 3,6% setelah Kaesang Pangarep menjadi ketua umum. Dia menyebut ini karena faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan ayah Kaesang.
“Dari bulan lalu saat Kaesang jadi ketum PSI ini ya karena faktor Jokowi ya, jadi Kaesang putra Pak Jokowi, ini 3,6%, mengalahkan PPP 2,3%, Gelora juga ada kenaikan jadi 1,9%, mudah-mudahan bisa saja dia salip PPP tuh,” ucapnya.
Silahkan baca artikel sumber di {detik}