Menu

Mode Gelap
Meutya Hafid Dukung Percepatan Penyelesaian RUU Penyiaran Hadapi Tantangan Digitalisasi Radio Terkait Isu Penerbitan Perppu MD3, Lodewijk Paulus Enggan Berspekulasi Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, Partai Golkar Bantul Gelar Rapat Konsolidasi Airlangga Hartarto Berduka Atas ‘Tewasnya’ Ismail Haniyeh, Minta Jangan Ada Lagi ‘Pembunuhan Politik’ Ingin Punya Pusat Penelitian Baterai EV di Morowali, Menko Luhut Kirim Mahasiswa Ke Tiongkok

Parlemen · 14 May 2023 20:25 WIB ·

64 Tahun La Nyalla: Sang Pemberani dan Tulus Perjuangan Kembali Ke UUD 1945 Yang Asli


 64 Tahun La Nyalla: Sang Pemberani dan Tulus Perjuangan Kembali Ke UUD 1945 Yang Asli Perbesar

Oleh: Muliansyah Abdurrahaman Ways , Direktur Eksekutif Pasifik Resources

64 tahun menjalani kehidupan bukan waktu yang sangat singkat, tetapi waktu tersebutlah menyebut nama seseorang dari masa lahir, masa bay, masa kecil, masa anak, masa dewasa hingga masa orang tua yang tak sangka memiliki arti penting bagi orang tua, keluarga, lingkungan, sahabat, kawan, daerah dan bangsa Indonesia yang besar ini.

Membaca La Nyalla dari waktu ke waktu tak perlu kita Bersama dengan dia semenjak masa lahir dan kecil, cukup kita melihat dia sejak di ceritakan oleh sahabat, saudaranya, pikiranya dan tindakanya selama ia masih ada dalam kehidupan ini.

Usia La Nyalla di bilang melewati setengah abat dalam hidupnya, tetapi jiwa dan raganya masih tetap menjadi teladan untuk bangsa dan negara. Mengenal La Nyalla dari dalam, dari luar dan dari luar dalam, penulis tentu menyentuh pada sisi luar dalam, karena luar dalam lah mengenalkan seorang La Nyalla yang kuat dan pemberani.

64 tahun menjadikan sosok La Nyalla yang kuat dan berintegritas, dari luar tentu pasti mengenal La Nyalla dengan segala perspektif, dengan segala peristiwa – peristiwa, dengan segala momentum dan dengan segala perjumpaan – perjumpaan di masanya. Sejarah telah menceritakan sosok tersebut, dari cerita keluarga, cerita sahabat, cerita orang dekat, cerita bawahanya hingga cerita – cerita musu dan lawan politiknya.

Cerita yang ada menjadikan Khazana seorang tokoh dan memperkaya bacaan hidup siapa saja saat membaca La Nyalla seorang tokoh muda, seorang pengusaha sukses, seorang politisi dan seorang pemimpin pemberani di masa kini.

Momentum usia ke 64 tahun La Nyalla adalah momentum terbaik menjadi manusia paripurna, mengkokohkan diri membangun bangsa dan negara serta hadir bagian yang membawa bangsa ini kearah lebih baik. Keputusan – keputusan politik baik pada tataran diri sendiri maupun secara kelembagaan adalah perjuangan nilai menuju cita – cita bangsa dan negara yang ia cintai.

Ketika banyak tokoh – tokoh nasional dan lokal hadir berdinamika dan berwacana maupun melakukan loby – lobi politik untuk mendapat tiket menuju pilpres (pemilihan presdien) dan pileg (pemilihan legislatif), La Nyalla malah berbeda dengan sikap politiknya dan bahkan berada pada garis lurus ingin memperjuangkan Kembalinya UUD 1945 yang asli dengan addendum.

Perjuangan kembalinya UUD 1945 dengan addendum di sikapi berbagai tokoh, tentu sikap La Nyalla ini juga ada alasan mendasar dan misi besar untuk kebaikan bangsa ini. Karena bangsa ini secara terang – terangan mulai Terlepas dari akar ideologinya, akar dari cita – citanya dan semangat keindonesiaan hampir terkikis dengan ideologi – ideologi luar yang tidak sesuai dengan cita – cita bangsa ini.

SUARA LANYALLA KEMBALIKAN UUD 1945 YANG ASLINYA

Sikap La Nyalla Kembali ke UUD 1945 yang asli adalah sikap seoramg negarawan, dimana menjadi pelopor memperjuangkan konstitusi Kembali keaslianya, karena yang sekarang sudah melenceng dari spirit awal sebagaimana menjadi cita – cita Bersama bangsa Indonesia.

Sebagai Ketua DPD RI, tempat inilah menjadi Amanah La Nyalla untuk memperbaiki dan meluruskan arah bangsa yang mulai di belok oleh orang – orang yang tidak mengerti sejarah bangsa, yang memiliki misi berbeda dengan bangsa ini, yang punya kepentingan atas diri dan kroni. Hal inilah menjadi musuh Bersama sebagaimana kita sering dengar muncul oligarkhis, muncul kepentingan bangsa lain dan permainan – permainan sectarian dengan sengaja bangsa ini menjadi bangsa tidak berarti alias bubar di tengah jalan.

Disinilah dengan segala alasan La Nyalla hadir dengan idealisme dan berada di jalur yang tepat untuk Bersama – sama Kembali kepada UUD 1945 yang asli. Forum Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (Forum API) memberi dukungan kepada Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, (LaNyalla) agar bangsa ini kembali kepada UUD 1945 naskah asli untuk selanjutnya disempurnakan secara adendum.

Secara tegas langsung di sampaikan Ketua Umum Forum API, Akhmad Syarbini yang juga menegaskan bahwa yang diperjuangkan La Nyalla bukan perjuangan pribadi. Namun gerakan rakyat untuk kembali kepada UUD 1945 naskah asli sebagai perjuangan mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Sikap resmi Forum API. Pertama, menyadari bahwasanya cengkraman oligarki di Indonesia telah merasuk dan merambah dalam berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, hukum, pemerintahan (eksekutif), bahkan yudikatif yang pada kenyataannya semakin menjauhkan dari bagi pencapaian cita-cita kemerdekaan RI.

Kedua, kekuasaan oligarki di Indonesia semakin menjadi ancaman nyata dan benar-benar telah menguasai sendi-sendi kehidupan rakyat dan sangat membahayakan eksistensi bangsa dan NKRI. Ketiga, kesadaran rakyat dan segenap komponen bangsa atas fenomena kekuasaan oligarki ini telah menjelma menjadi spirit dan gerakan perlawanan secara terbuka untuk membasmi oligarki dari muka Bumi Pertiwi Indonesia.

Keempat, Forum API bertekad dan beraksi mewujud-nyatakan gerakan perlawanan membasmi oligarki dari muka bumi Ibu Pertiwi Indonesia, sebagai bagian dari komponen bangsa yang mendasarkan kepada intelektualitas, pemikiran rasional akademik dan obyektif. Kelima, Forum API akan terus berjuang bersama rakyat dengan membangun aliansi dengan komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama berjuang membasmi oligarki dengan keseluruhan kolaborator dan antek-anteknya dari Bumi Pertiwi Indonesia, demi tercapainya cita-cita kemerdekaan RI.

Keenam, sebagai bagian dari komponen bangsa yang mendasarkan kepada intelektualitas, pemikiran rasional akademik dan obyektif serta berpegang kepada konstitusi dan nilai-nilai kebangsaan, maka Forum API menyatakan bahwa, alumni perguruan tinggi Indonesia yang bergabung di dalam Forum API menyatakan bahwa kembali kepada UUD 1945 asli merupakan perwujudan dari gerakan perlawanan membasmi oligarki di Indonesia sampai ke akar-akarnya untuk mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan RI 1945 yaitu kesejahteraan rakyat berkeadilan.

Ketuju, Forum API mendukung Ketua DPD RI Bapak AA La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai tokoh bangsa yang telah benar-benar nyata menyuarakan perlawanan dan menunjukkan komitmen kuat untuk membasmi oligarki dan sejalan dengan platform perjuangan Forum API dalam rangka menggaungkan dan mensosialisasikan kembali kepada UUD 1945 naskah asli agar kesejahteraan rakyat sebagai cita-cita proklamasi kemerdekaan RI dapat terwujud sepenuhnya. (Sumber: Forum API berdiri pada tahun 2019. Salah satu tujuannya adalah menyudahi polarisasi bangsa yang tak perlu ada. Forum API ini terdiri dari 37 perguruan tinggi se-Indonesia).

La Nyalla juga secara tegas dan tetap menjadi garda terdepan untuk kembalikan keaslian UUD 1945 yang asli, sehingga tidak terulang lagi Fakta-fakta yang Ia temukan di berbagai daerah saat Ia keliling dan ia menemukan tentang kehidupan masyarakat secara langsung, jauh dari apa yang ia bayangkan. LaNyalla menilai bahwa persoalan bangsa dan karut marutnya pengelolaan negeri ini terjadi sejak amandemen konstitusi pada tahun 1999-2002.

Sejak saat itu muncul berbagai macam persoalan di negeri ini. Maka, La Nyalla harus disudahi persoalan ini dengan cara membenahi hulunya, ketika hulunya diperbaiki, maka hilirnya juga mengikuti. Apa itu hulunya, adalah konstitusi bangsa kita.

La Nyalla secara terbuka mewakafkan diri untuk rakyat Indonesia. Karena ia sekarang sudah masuk dalam dunia politik kenegaraan dan sudah berkomitmen jika jabatan yang diembannya sebagai Ketua DPD RI akan digunakan sebaik-baiknya untuk menegakkan kebenaran, agar kesejahteraan rakyat sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa dapat tercapai. Yang Ia sampaikan adalah kebenaran. Untuk apa kita takut ketika kita menyampaikan kebenaran. Kebenaran itu dapat disalahkan, tetapi kebenaran tak dapat dikalahkan.
Ia Bersama rakyat membuat peta jalan kembali kepada UUD 1945 naskah asli. Jadi, kalau ada yang tidak mau kembali kepada UUD 1945 naskah asli, artinya tidak mau kedaulatan ada di tangan rakyat. Pikiran dan perbuatan Lanyalla seperti inilah di dukung berbagai tokoh maupun rakyat Indonesia, semoga kekuatan dasar dan Filosfis hidup Lanyalla ini bisa menjadi negara besar yang memiliki peradaban besar di mata dunia.

DEPOK, 10 MEI 2023

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Heboh Kepala Babi ke Tempo! Adies Kadir: ‘Jangan Berburuk Sangka ke Pemerintah!’

27 March 2025 - 18:33 WIB

Firman Soebagyo Desak Pemerintah: “Bulog Harus Kembali Jadi Pengendali Pangan, Bukan Sekadar Pelaksana!”

25 March 2025 - 09:29 WIB

Hetifah Sjaifudian: ‘Kebijakan Harus Berbasis Data, Bukan Sekadar Opini!’ Pendidik & Jurnalis Harus Melek Fakta

19 March 2025 - 21:07 WIB

Zigo Rolando Desak! Tol Padang-Sicincin Harus Dibuka: ‘Pemudik Jangan Sampai Jadi Korban Kemacetan’

19 March 2025 - 20:41 WIB

Firnando Hadityo: ‘9 Dirut Tersangka Korupsi BBM Rp193,7 T! Pertamina Tidak Bisa Cuci Tangan!’

14 March 2025 - 17:34 WIB

Fraksi Partai Golkar Soroti Revisi UU TNI! Abraham Sridjaja: ‘Jabatan Sipil untuk TNI? Harus Ada Pengawasan DPR!’

12 March 2025 - 19:16 WIB

Trending di Parlemen